Cynthia terkesiap mendengar ucapan Justin. Benarkah ia telah menyebut nama Ello berkali-kali? Malu sekali rasanya.
"Itu … itu tidak mungkin terjadi!" seru Cynthia dengan wajah yang merah padam. "Aku tidak mungkin melakukannya. Kamu hanya mengarang cerita."
Justin terkekeh lagi. "Ah, ya itu terserah padamu saja. Yang mendapatkan keuntungan atas hal itu adalah aku. Meski kamu menyebut nama Ello, tapi kamu sedang bersama denganku. Aku tidak mempermasalahkan hal itu."
"Ih, Justin!" Cynthia memukul lengan Justin cukup keras hingga pria itu meringis.
"Hei! Kalian ini adik kakak sama saja. Cielo juga suka memukulku bahkan dia pernah menyetrumku dengan setruman nyamuk."
Cynthia ingin tertawa mendengar hal tersebut, tapi ia sedang dalam mode marah. Ia gengsi untuk menertawakan kelakuan kakaknya.
"Kamu memang pantas mendapatkan pukulan dan setruman. Dasar berengsek!" umpat Cynthia.