"Sabar, Tuan," celetuk Felix dengan kekehan geli. Ia tahu jelas apa yang sedang Julian pikirkan dengan tatapan setajam itu yang menjurus pada Ancel.
"Tidak sama sekali, Ancel. Grand Duke bahkan selalu membantu saya, jadi... bisakah kamu percaya pada beliau seperti kamu mempercayai Kakak?" pinta Arabella sembari mengusap pipi Ancel.
Ancel menoleh ke arah Julian dengan tatapan meneliti, memastikan ucapan Arabella soal pria itu yang baik benar adanya.
Julian lagi-lagi menghela nafas, "percaya saja, bocah jelek. Aku akan melindungimu apapun yang terjadi. Arabella menyayangimu, jadi aku pasti melindungimu," ucap Julian datar. Ia paling malas berurusan dengan manusia lainnya apalagi seorang bocah, tapi karena Ancel adalah manusia yang disayangi oleh Arabella, maka Julian tak punya pilihan lain selain menjaganya juga.
"Oh, begitu ya..." Ancel tampak berpikir keras, karena sebenarnya sulit untuk percaya pada Julian yang selalu dipenuhi rumor buruk.