[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]
"Ya ampun ... kalian sudah datang. Eh, sudah makan juga?" kaget Jashinta saat menoleh ke sofa dan memperhatikan makanan berjejer di sepanjang meja kecil.
"Ale yang bawa," sahut Arkhano terkekeh kecil. "Utuk mereka bawa pulang saja, Kak," tambahnya merujuk pada kantung plastik besar yang dibawa Jashinta.
"Yah ... ya sudah deh. Tidak apa-apa," tanggap Jashinta meletakkan kantung plastik yang berisi box-box ayam bakar lengkap dengan nasi, tempe tahu, sambal, dan lalapan. Wanita itu meminta kantung plastik yang dititipkannya pada Gea, lalu membagikan es teh lemon untuk keempat orang yang ada di sana yang langsung mengucapkan terima kasih dengan canggung tentunya.
"Aku yakin tujuan kita ke sini untuk menjenguk pak Nanggala. Tapi kenapa..." bisik Yumna menggantung pada Julia yang terheran-heran juga dengan sambutan macam ini.