***
Malam ini, dapur Aletta berisik. Suara pisau yang bertabrakan dengan kentang dan talenan, suara terong dan zucchini yang diparut, serta suara air mendidih yang meletup-letup bersahut-sahutan membuat irama yang indah.
"Begini, Le?" tanya Gea menunjukkan kentang yang dipotongnya dan Aletta menghela napas panjang, kemudian menertawakannya dengan puas.
"Apa sih, Ge? Yang tadi ku contohkan kan tidak seperti itu bentukannya," ujar Aletta masih tertawa sembari mengangkat potongan kentang di udara. "Ini ... terlalu tipis, sampai bolong begini. Kita mau buat kentang rebus, bukan keripik kentang. Astaga, Gea Agustiiinn. Memang paling benar kamu hanya duduk deh kalau ada yang masak."
"Aduh, Le ... aku sudah usaha, loh." Gea menghela napas frustrasi.