***
Sudah dua hari berlalu sejak terakhir kali Arkhano pingsan. Kondisinya tidak bisa dibilang membaik, masih seperti terakhir kali. Bedanya, dia hanya tidak pingsan lagi dan tidak jadi masuk ICU. Lalu, sudah dua hari pula aku kembali ke aktivitas sehari-hari dengan kegiatan yang lebih sibuk karena harus wara-wiri dari kantor, studio pemotretan, apartemen, dan rumah sakit. Terkadang kalau ada banyak yang menjaga Arkhano, aku akan disuruh pulang ke apartemen agar tidurku lebih nyenyak. Padahal mah sama saja, tidak nyenyak juga, karena aku kepikiran dengan kekasihku yang kondisinya stuck di satu tempat.
"Le, mau kopi?" tawar Tissa sebelum aku memasuki ruang kerja pribadi setelah makan siang bersama rekan-rekan kerja di kantin kantor.
"Kamu mau membuatnya untukku?" ujarku balas bertanya sembari memegang gagang pintu.