***
Arkhano mengangguk-angguk sembari mengunyah nasi goreng dengan bibir yang tersungging senang. "Jadi, itu yang sebenarnya terjadi," timpalnya setelah selesai mendengar cerita Aletta tentang Katherine. Dia menelan nasi goreng dan menatap Aletta, kemudian mengelus puncak kepalanya dengan senyum bangga. "Kamu sudah bekerja keras, Le."
"Hmm, tapi aku tak merasa bekerja keras," sahut Aletta terkekeh kecil. Namun, tak dapat dipungkiri kalau dia menyukai sentuhan Arkhano yang terasa lembut dan bangga pada rambutnya. "Para bibiku jauh lebih sulit. Apalagi saat pernikahan Joshua. Aku sampai mengelak dan meninggalkan mereka karena kalau tetap berada di satu meja, aku bisa-bisa habis tinggal debu," sambungnya sembari menyodorkan sandwich isi kepada pria itu.
Arkhano melahap satu gigitan, kemudian mengisyaratkan pada Aletta agar gadis itu menghabiskan sandwich. "Berarti ada untungnya juga kamu bertemu dengan para bibi," tanggapnya.