***
Arkhano terdiam lama, menatap Aletta dengan bibir yang terbuka dan tatapan yang sayu. Matanya naik turun bergantian pada manik cokelat dan bibir gadis itu, mengisyaratkan ingin menciumnya.
Aletta terkekeh kecil. Dia menutup bibir tebal milik Arkhano dengan tangannya, lalu berbisik di telinga pria itu. "Bukannya aku harus menelpon mama papa sekarang?" ujarnya yang setelah itu menjilat daun telinga Arkhano dengan seduktif, membuat pria itu mengerang tertahan karenanya. Aletta menjauhkan diri dari Arkhano setelah memancing pria itu. Dia menunduk, melihat lengan Arkhano yang masih melingkari pinggangnya. "Lepaskan aku, Mr. Wijaya. Kita harus bicara dengan orang tuaku."