***
Arkhano memutar kunci mobil. Dia menoleh pada Aletta. "Mau mampir ke tempat lain?"
"Tidak. Langsung pulang saja."
"Oke," sahut Arkhano langsung menurut. Pria itu menginjak gas, kemudian melajukan mobil ke arah Monas dengan kecepatan sedang. Dalam perjalanan mengantar Aletta pulang, tak biasanya Arkhano menjadi tak banyak bicara. Pria itu hanya sesekali melirik Aletta, kemudian mengembuskan napas perlahan.
"Kenapa?" tanya Aletta jengah juga karena Arkhano yang terus melakukan hal itu berulang kali tanpa mengatakan apapun.
"Tidak." Arkhano menggeleng. "Bukan apa-apa," jawabnya fokus ke depan. Membuat Aletta menatapnya curiga.
'Sial!' Arkhano menggigit bibir bawahnya. 'Apa yang kamu pikirkan, Arkhano Nanggala? Hanya karena mimpi, kamu jadi terguncang begini?! Otak udang sekali kamu ini!' batinnya merutuki diri sendiri.
"Arkhano," panggil Aletta lagi karena alis pria itu yang terus mengerut.
Arkhano menoleh ragu-ragu dan hanya menatap Aletta sekilas. "Ya?"