***
Aletta POV
"Dia masuk ke perusahaan ini bersamaan dengan pak Nanggala yang menjalin kerja sama."
"Pantas saja dia bisa bergabung dengan tim proyek MH Fashion. Ternyata pak Nanggala orang berkuasa yang ada di belakangnya."
"Lihat kan... wajah-wajah seperti itu memang tak benar. Ada saja kelakuannya."
"Dibayar berapa dia?"
"Pasti mahal. Mungkin tak hanya satu dua orang saja yang telah dilayaninya."
"Pacarku selalu memujinya. Kupikir dia sehebat apa, ternyata hanya punya orang dalam. Cih, apa yang harus dibanggakan?"
"Berarti pilihan mbak Sisi kali ini nol besar, ya? Kelakuannya seperti jalang saja."
"Anak baru saja sudah berlagak. Buat saja petisi, keluarkan dia. Pak Haris pasti akan menanggapi petisi kita kalau banyak yang ikut."
Apa-apaan semua ini? Mereka semua masih manusia, kan? Kenapa kalimat yang kasar itu harus ditujukan padaku?