"Astaga! Jalannya hilang!!" seru Cahyo, karena melihat hanya air saja di sana ketika mereka menyorotkan lampu senter ke arah jalan yang awalnya ingin mereka lalui saat mencapai markas sekelompok pemberontak itu.
"Aku akan mencari jalan lain, yang bisa mencapai tempat yang dituju."
"Mustahil. Sisi kiri kanan kita semua tebing, jika kita mencari jalan yang lebih bisa dilalui, tetap saja tidak lebih baik dari jalur yang tenggelam itu."
"Kalau begitu, tidak ada cara lain. Tetap menempuh jalur ini."
"Dengan begitu kita membiarkan para lintah itu menggerogoti kita jika kita terjun ke air itu!"
"Kau kembalilah, tidak usah ikut. Aku akan ikut kembali jika ternyat airnya terlalu dalam."
Sean kembali meminta Cahyo untuk tidak mengikutinya.
"Tidak! Aku tetap akan ikut. Kau ingin kita berenang melewati jalur itu?"
"Akan banyak lintah yang menempel pada tubuh kita!"
Sean mengingatkan, dan Cahyo tersenyum kecut.