アプリをダウンロード
58.33% Tengku Nik , Mr . Dingin / Chapter 28: Tengku Nik , Mr . Dingin

章 28: Tengku Nik , Mr . Dingin

📌 PART 28

Setelah mereka selesai makan malam , mereka pun menuju ke rumah makcik Zaitun , namun Humaira nampak jelas dengan kegelisahan hati nya . Tangannya hanya di genggam , pandangannya di alihkan ke arah jalanan raya . "𝖪𝖺𝗎 𝗇𝗂 𝖽𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 , 𝗀𝖾𝗅𝗂𝗌𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗃𝖾 , 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗄 𝖾𝗁 ?' . Tanya Nik yang memecah kesunyian . Humaira hanya memandang Nik sekilas tanpa membalas pertanyaan lelaki itu . '𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 ! 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘬𝘦 𝘯𝘢𝘬 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘏𝘢𝘻𝘪𝘮 , 𝘩𝘢𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪𝘭𝘢𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘵𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 , 𝘩𝘮𝘮 ... 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘯𝘪𝘪' . gumam Humaira dalam hati , bibirnya di ketap kuat .

Nik terus memberhentikan kereta nya di seberang jalan , tubuh nya di pusingkan sedikit menghadap Humaira . "𝖠𝗌𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗇𝗒𝖺𝗉 𝗃𝖾 𝗇𝗂 ? 𝗄𝖺𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖾𝖻𝖾𝗋𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋 𝖾𝗁 ?" . Tanya Nik sambil mengangkat keningnya . "𝖴𝗀𝗁𝗁 , 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗅𝖺𝖺 . 𝖨𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝗂 𝗀𝗂𝗅𝖺 𝗄𝖾 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗌𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗆𝗎𝗅𝗎𝗍 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗅𝖺𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝖾𝖼𝖺𝗄𝖺𝗉 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅-𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗍𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗁𝖺𝗇" . Bebel Humaira , kali ini dia memang tidak memandang wajah Nik . "𝖬𝖺𝗇𝖺 𝗅𝖺 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗇 , 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝖺𝗌𝗒𝗂𝗄 𝗄𝖾𝗍𝖺𝗉 𝖻𝗂𝖻𝗂𝗋 . 𝖪𝖾 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝖼𝗂𝗎𝗆 𝗄𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂 , 𝗅𝖺𝗀𝗂𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍 𝗇𝗂 𝗌𝗎𝗇𝗒𝗂 , 𝖺𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆" . Perli Nik sambil menaikkan keningnya beberapa kali .

"𝖨𝗌𝗁𝗁 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗇𝗂 , 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗅𝖺𝖺 𝖼𝖾𝗉𝖺𝗍 . 𝖭𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗅𝖾𝗐𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁" . Geram Humaira sambil mengerutkan keningnya . "𝖤𝗅𝗅𝖾𝗁 , 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖾𝗅𝖺𝗄 . 𝖳𝖺𝗄𝗉𝖾𝖾 , 𝖻𝗂𝗅𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗄𝖺𝗇 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗌 𝖻𝗂𝖻𝗂𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝗎" . Gerutu Nik dan terus menekan pedal minyak kereta . Humaira terus memeluk tubuh , '𝘪𝘴𝘩𝘩 , 𝘮𝘳 . 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘯𝘪 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘬𝘦 𝘯𝘢𝘬 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘏𝘢𝘻𝘪𝘮 , 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘬 , 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘭𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘏𝘢𝘻𝘪𝘮 . 𝘢𝘩𝘩 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘫𝘦𝘭𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘦 𝘬𝘢𝘵 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 , 𝘢𝘢𝘮𝘪𝘪𝘯' . monolog hati Humaira .

Kereta marcedes benz milik Nik sudah memasuki perumahan Hj . Samsul , kereta nya di parking depan pagar rumah Hj . Samsul . Humaira turun dari kereta dengan teragak-agak , dia mengenggam tangannya , nafasnya sudah tidak teratur , hatinya semakin lama semakin berdebar apabila kaki nya melangkah masuk ke dalam pekarangan rumah Hj . Samsul . "𝖤𝗁 𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉 , 𝖺𝗌𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗎 𝗀𝗎𝗀𝗎𝗉 𝖺𝗁 ? 𝗄𝖺𝗎 𝗈𝗄𝖺𝗒 𝗄𝖾 𝗍𝖺𝗄 𝗇𝗂 ? 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝗈𝗄𝖺𝗒 , 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗃𝖾𝗅𝖺" . Bertubi-tubi pertanyaan di lontarkan kepada Humaira , "𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗈𝗄𝖺𝗒 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂" . Balas Humaira selamba , Nik terus menongkat dagu .

Setelah beberapa kali Humaira memberi salam , terpacul wajah makcik Zaitun di muka pintu . Riak wajah makcik Zaitun terus terkejut , dia menutup mulutnya , terkejut dengan kehadiran Humaira . "𝖸𝖺 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝖺𝖻𝖺𝗇𝗀 ! 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 " . Riang makcik Zaitun dan terus memeluk erat tubuh Humaira . Humaira pun serta merta membalas pelukan makcik Zaitun . "𝖸𝖺 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗇𝗂 𝗇𝖺𝗄 , 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗋𝗂𝗌𝖺𝗎 𝗅𝖺𝖺𝖺" . Cemas makcik Zaitun sambil meleraikan pelukannya . Hj . Samsul yang berada di situ hanya tersenyum melihat Humaira , Nik pun hanya memeluk tubuh .

"𝖧𝖺𝖺 𝖭𝗂𝗄 , 𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗍𝖺𝗄 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝗄𝖺𝗆𝗎 , 𝗆𝖾𝗁𝗅𝖺 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝗋𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗃𝖺𝗉" . Ajak Hj . Samsul sambil merangkul bahu Nik . "𝖧𝖺'𝖺𝗁 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗉𝗎𝗇 𝗍𝖺𝗄𝗍𝖺𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂 . 𝖫𝖺𝗀𝗂𝗉𝗎𝗇 , 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖭𝗂𝗄 𝖻𝗎𝗌𝗒 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 , 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗃𝖾𝗇𝗀𝗎𝗄 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄" . Sopan Nik menuturkan bicara nya . "𝖸𝖺𝖺 , 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖿𝖺𝗁𝖺𝗆 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝗌𝖾𝖻𝗈𝗄 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗍𝖺𝗄 𝖿𝖺𝗁𝖺𝗆 , 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝖺𝖽𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗆𝗎 ?" . Tanya Hj . Samsul yang masih merangkul bahu Nik , sempat lagi Nik melihat Humaira yang tersenyum bersama makcik Zaitun . "𝖯𝖺𝗇𝗃𝖺𝗇𝗀 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗇𝗒𝖺 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 , 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝗆𝖺𝗌𝖺 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗅𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄" . Kata Nik dan terus mengukirkan senyuman lebar .

"𝖩𝖺𝖽𝗂 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 𝗅𝖺 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗇𝗂 ?" . Tanya makcik Zaitun sambil melabuhkan punggungnya bersama Humaira di sebuah kerusi kayu . Kali ini , Humaira pula yang memadang Nik dengan sekilas yang rancak berborak dengan Hj . Samsul di tepi kereta Nik . "𝖧𝖺'𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗌𝗂𝗇𝗂 𝗉𝗎𝗇 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗄 𝖿𝗈𝗇 , 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗃𝗎-𝖻𝖺𝗃𝗎 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 . 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝗌𝖾𝖻𝖺𝖻 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗌𝗇𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝗂𝗇𝗂 𝖽𝖺𝗁 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 . 𝖸𝖺𝖺 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗎 , 𝗄𝖾𝗉𝗎𝗍𝗎𝗌𝖺𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗇𝗂 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖾𝗍𝗎𝗅 , 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗃𝖺𝗇𝗃𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗀𝖺 𝖽𝗂𝗋𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁" . Jelas Humaira sambil mengenggam kedua-dua tangan tua makcik Zaitun ."𝖸𝖾𝗅𝖺 , 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗉𝖾𝗇𝗍𝗂𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗍 . 𝖬𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖿𝖺𝗁𝖺𝗆 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝗂𝗇𝗂 , 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗅𝗎 𝖽𝗈𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖾𝖻𝖺𝗂𝗄𝖺𝗇 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 . 𝖬𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝖺𝗍𝖺𝗌 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖨𝗆 𝖽𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗉𝗎𝗇 𝖿𝖺𝗁𝖺𝗆 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄𝗇𝖺𝗄 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖨𝗆" . Terang makcik Zaitun sambil matanya tidak berhenti dari memandang wajah cantik Humaira .

Setelah beberapa minit Humaira mengemas segala barang nya , dia pun pamit untuk pergi dengan makcik Zaitun serta Hj . Samsul . Nik pun telah mengangkat barang-barang Humaira masuk ke dalam kereta , "𝖬𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 , 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝖽𝗎𝗅𝗎 𝗅𝖺𝖺 𝗒𝖺 . 𝖪𝖾𝗌𝗂𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 𝗉𝖾𝗇𝖺𝗍 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 , 𝖾𝗌𝗈𝗄 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗄𝖺𝗇 . 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗇𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗋𝗂𝗌𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 , 𝗂𝗇𝗌𝗒𝖺𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍 𝖽𝗂 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝖭𝗂𝗄 . 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗉 , 𝗄𝖾𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗋𝖺𝗁𝗌𝗂𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂𝗉𝖺𝖽𝖺 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 . 𝖪𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 , 𝗄𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 𝗉𝗎𝗇 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆" . Kata Humaira yang menahan berat di hatinya untuk meninggalkan makcik Zaitun dengan Hj . Samsul .

"𝖨𝗇𝗌𝗒𝖺𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗄𝖺𝗆𝗂 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗃𝖺𝗀𝖺 𝗋𝖺𝗁𝗌𝗂𝖺 𝗇𝗂 , 𝗄𝖺𝗆𝗂 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗀𝖺 . 𝖳𝖺𝗉𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗂𝗇𝗀𝖺𝗍 , 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗍𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗉𝗎𝗍𝗎𝗌 𝖺𝗌𝖺 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗁𝖺𝗋𝖺𝗉 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇𝗅𝖺 𝗅𝖺𝗆𝖺-𝗅𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗎𝖽𝗎𝗄 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝖭𝗂𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝗍𝖺𝗍𝗎𝗌 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝗎𝗃𝖺𝗇𝗀 . 𝖪𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗁𝗐𝗂𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖭𝗂𝗄 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗀𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗀𝗂𝗍𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄" . Pesan Hj . Samsul dengan mata yang berkaca-kaca memandang Humaira . Baginya , Humaira mereka sudah anggap sebagai anak sendiri . "𝖨𝗇𝗌𝗒𝖺𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗃𝖺𝗇𝗃𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗉𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗄𝖺𝗍 𝗌𝗂𝗇𝗂 . 𝖪𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗍𝗎 , 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗀𝖾𝗋𝖺𝗄 𝖽𝗎𝗅𝗎 𝗅𝖺𝖺 𝗒𝖺 , 𝖽𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗆𝖺 𝖭𝗂𝗄 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗄𝖾𝗋𝖾𝗍𝖺 . 𝖲𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿" . Pamit Humaira lalu menyalami tangan kedua orang tua Hazim . "𝖯𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝗉𝗎𝗇 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗆𝖺𝖺𝖿 𝖺𝗍𝖺𝗌 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗄𝗎𝖺𝗇 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗉𝖺𝖽𝖺 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁" . Kata Hj . Samsul lagi . Makcik Zaitun hanya mengukirkan senyuman kepada Humaira , Humaira pula hanya tersenyum tawar . Hati nya masih belum boleh melupakan kejadian malam itu . Kelibat Humaira yang memasuki kereta Nik itu hanya di pandang sayu oleh makcik Zaitun serta Hj . Samsul . Setelah bayang mereka hilang , Hj . Samsul pun memimpin isteri nya masuk ke dalam rumah .

"𝖫𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝖻𝗈𝗋𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝖽𝗂" . Kata Nik dengan memandang Humaira sekilas . "𝖠𝗐𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺𝗄 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗍𝖺𝗄 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 , 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖻𝗈𝗋𝖺𝗄 𝗅𝖺𝗆𝖺" . Balas Humaira dengan nada mendatar . "𝖳𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖾𝗁 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗉𝗂𝗅𝗂𝗁 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗋𝗂𝗉𝖺𝖽𝖺 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 ? 𝗄𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗆𝖺𝗌𝖺𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗄𝖾 ? 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗌𝖺𝗍𝗎 , 𝗄𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗌𝗎𝗋𝗎𝗁 𝖺𝗄𝗎 𝖼𝗁𝖺𝗍 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗄𝖺𝗇 ? 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗍𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗆𝗈𝗍𝗂𝖿 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗎𝗋𝗎𝗁 𝖺𝗄𝗎 𝖼𝗁𝖺𝗍 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆" . Pelik Nik yang tidak memandang Humaira . "𝖲𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝖺𝗉𝖺-𝖺𝗉𝖺 𝗆𝖺𝗌𝖺𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗁 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗎𝖽𝗎𝗄 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗐𝖺𝗄 . 𝖯𝖺𝗌𝖺𝗅 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 𝗍𝗎 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗌𝗎𝗋𝗎𝗁 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝖼𝗁𝖺𝗍 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝖽𝗂𝖺 𝗍𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝖺𝗍 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 , 𝗍𝗎 𝗃𝖾𝖾 .. 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗅𝗂𝗄 𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍" . Terang Humaira yang masih memeluk tubuh , hatinya berasa lega bila dapat tau yang Hazim keluar , katanya ada hal sikit .

Setelah beberapa minit kemudian Nik meninggalkan perkarangan rumah Hazim , kini Hazim pun telah tiba di perkarangan rumahnya . Dia mengeluh berat apabila dia tidak menemui apa-apa jejak dari Humaira , dia melangkah dengan lemah memasuki rumah nya . Dia mulai melangkah naik ke bilik nya , setibanya di atas , dia memandang sepi bilik Humaira . Langkah nya di teruskan semula masuk ke dalam biliknya apabila mendapati yang mak dengan abah nya sudah tidur . Dia merebahkan tubuh nya di atas katil , telefon realme milik nya di keluarkan dari poket seluarnya . Aplikasi galery di buka , dia menekan '𝘮𝘺 𝘴𝘸𝘦𝘦𝘵𝘪𝘦' yang terdapat gambar Humaira yang di ambil secara diam-diam tanpa pengetahuan Humaira .

Hazim tersenyum seperti kerang busuk apabila dia scrool gambar Humaira . "𝖪𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗉𝗎𝗇 𝗄𝖺𝗎 𝖻𝖾𝗋𝖺𝖽𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝖺𝗌𝗍𝗂 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝗎𝖺𝗍𝗎 𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖺𝗄𝗎 , 𝖭𝗎𝗋 𝖲𝗒𝗂𝖿𝖺 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 . 𝖠𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝗎𝗅𝖺𝗂 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗎 , 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝖺𝗇𝗀𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗎 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 . 𝖳𝗈𝗅𝗈𝗇𝗀 𝗅𝖺𝖺 , 𝖻𝖺𝗅𝗂𝗄 𝗅𝖺 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝗋𝗂𝗇𝖽𝗎 𝗌𝖾𝗇𝗒𝗎𝗆𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗎" . Sayu Hazim sambil meletakkan telefonnya di dadanya . "𝖠𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄𝗄𝖺𝗇 𝗉𝗎𝗍𝗎𝗌 𝖺𝗌𝖺 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁 , 𝗍𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗌𝖺𝗁 𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗁𝗎𝗃𝗎𝗇𝗀 𝖽𝗎𝗇𝗂𝖺 𝗇𝗂 , 𝖺𝗄𝗎 𝗌𝖺𝗇𝗀𝗀𝗎𝗉 𝖽𝖾𝗆𝗂 𝗄𝖺𝗎 𝖬𝖺𝗂𝗋𝖺𝗁" . Kata Hazim sambil mengingatkan wajah Humaira yang sedang tersenyum . Lamunannya terhenti apabila mengingatkan suara Humaira pada malam itu , "𝖫𝖾𝗉𝖺𝗌 𝗅𝖺𝖺 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 ! 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗁 𝗀𝗂𝗅𝖺 𝗄𝖾 !" . Jeritan Humaira terus menyapa gegendang telinga Hazim . Dia bingkas bangun dari pembaringannya , dia menatap lama telapak tangannya , "𝖣𝗂𝖺𝗆𝗅𝖺𝗁 ! 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖺𝗆𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 !" . Kata-kata nya waktu itu terus membuatkan dirinya seperti hilang kawalan . "𝖧𝗎𝗁 , 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗇𝗀𝖺𝗃𝖺 𝗍𝖺𝗆𝗉𝖺𝗋 𝖽𝗂𝖺 , 𝖽𝗂𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝗎𝗅𝖺𝗂 𝖽𝗎𝗅𝗎" . Gugup Hazim sambil menampar-nampar pipinya dengan kedua tangannya . Matanya mulai menitiskan sedikit demi sedikit air jernih , semakin lama semakin deras air matanya mengalir di pipinya .


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C28
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン