📌 PART 27
Setelah membincangkan tentang hasratnya untuk berkahwin dengan Humaira , sempat lagi dia memberitahu Humaira untuk bersiap malam ini . Katanya ingin makan malam di luar , jadi dapatlah Humaira menenangkan sedikit mindanya yang terlalu lama berkurung di dalam rumah . Setelah membersihkan diri dan menunaikan solat isyak , Nik membuka almari pakaiannya untuk memilih baju yang sesuai .
Tanpa berfikir panjang , Nik mengambil hoodie berwarna putih lalu di sarungkan di tubuhnya yang sasa . Seluar panjang berwarna hitam pula di ambil lalu di padankan dengan hoodie nya . Dia berjalan ke arah meja solek nya lalu merapikan rambutnya yang tebal serta warna hitam pekat itu , perfume dashing yang terletak rapi di atas mejaa soleknya terus di sembur pada bahagian leher dan juga hoodie nya . Setelah selesai , dia mencapai telefon iPhone serta wallet nya dan berlalu keluar dari dalam bilik nya . "𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 ! 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗌𝗂𝖺𝗉 𝗇𝗂 ! 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝖺𝗆𝖻𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗅𝖺𝗄 , 𝖺𝗄𝗎 𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖺𝗍 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 !" . Pesan Nik di hadapan bilik Humaira lalu terus melangkah menuruni tangga .
Humaira yang dari tadi duduk di depan meja soleknya terus berlari ke almari , "𝖧𝖺𝗂𝗌𝗁𝗁 , 𝖺𝗉𝖺 𝖼𝖾𝗉𝖺𝗍 𝗌𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗆𝗋 . 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗇𝗂 𝗌𝗂𝖺𝗉 𝖺𝗁 , 𝖺𝗄𝗎 𝗌𝖺𝗍𝗎 𝖻𝖺𝗃𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝗂𝗅𝗂𝗁" . Bebel Humaira , dan tanpa berfikir panjang lagi , dia mengambil hoodie putih dan juga seluar labuh berwarna hitam . "𝖠𝗁 , 𝗅𝖺𝗇𝗍𝖺𝗄 𝗅𝖺𝖺 . 𝖭𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗃𝖾 𝗄𝖺𝗇 , 𝗅𝖺𝗀𝗂𝗉𝗎𝗇 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗆 , 𝗌𝗈 𝗍𝖺𝗄 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗅𝖺𝖺 𝗈𝗋𝗇𝖺𝗀 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂" . Kata Humaira dan terus menyarungkan pakaiannya .
Rambutnya di ikat rapi lalu memasang tudung dalam di kepalanya , tudung shawl berwarna kelabu di sarungkan pula . Perfume yang di belikan oleh Nik tempoh hari itu di semburkan di tudung nya , "𝖧𝗎𝗁 , 𝖽𝖺𝗁 𝗌𝗂𝖺𝗉" . Lega Humaira sambil mengukirkan senyuman manis di depan cermin meja solek nya , lipstick berwarna pink kemerahan itu di oles kan sedikit di bibirnya . Sebelum melangkah keluar , tudung nya di rapikan sedikit lagi , "𝖧𝗎𝗁 , 𝗋𝗂𝗅𝖾𝗄𝗌 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 . 𝖪𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗉𝗋𝗈𝖿𝖾𝗌𝗂𝗈𝗇𝖺𝗅 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝖽𝖺𝗉𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝖾𝗅𝖺𝗄𝗂 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗍𝗎 . 𝖮𝗄𝖺𝗒 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺 , 𝖿𝗂𝗀𝗁𝗍𝗂𝗇𝗀" . Selesai memberi semangat pada diri nya , Humaira cepat-cepat berlari keluar dari biliknya .
Nik pula yang menunggu di luar pintu itu sempat melihat jam di tangannya yang berwarna hitam , sekali lagi tangannya di masukkan ke dalam poket hoodie nya . Langkah Humaira terus terhenti di hadapan pintu apabila melihat pakaian yang di pakai oleh Nik , '𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 ! 𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 ! 𝘴𝘪𝘢𝘱 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘩𝘰𝘰𝘥𝘪𝘦 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘬 𝘵𝘶 . 𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘬 ! 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘰𝘳𝘰𝘬 𝘯𝘪 !" . Bebel Humaira dalam hati sambil mengetap bibirnya . Nik pula terus memusingkan tubuh nya apabila hidungnya menangkap wangian perfume yang telah di belikan untuk Humaira tempoh hari . "𝖧𝗎𝗁 , 𝗐𝗈𝗐 . 𝖸𝗈𝗎 𝗅𝗈𝗈𝗄 𝗌𝗈 𝖻𝖾𝖺𝗎𝗍𝗂𝖿𝗎𝗅 , 𝗍𝖺𝗄 𝗃𝖺𝗇𝗃𝗂 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗉𝗎𝗇 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗇 . 𝖭𝖺𝗆𝗉𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗃𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗄 𝗄𝖾 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗅𝖺𝖺 𝗄𝖺𝗇 𝖼𝗂𝗄 𝖧𝗎𝗆𝖺𝗂𝗋𝖺" . Kata Nik dan terus tersenyum sinis memandang pipi Humaira yang sedikit kemerahan .
"𝖤𝗋𝗋𝗄𝗄 , 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝗍𝖺𝖽𝗂 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗇 . 𝖩𝖺𝖽𝗂 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗉𝗎𝗇 𝖽𝖺𝗁 𝗌𝗂𝖺𝗉 , 𝗌𝗈 𝗆𝖺𝗄𝗇𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗇" . Elak Humaira , mau tak nya dia malu , nak je menyorok dalam baju . "𝖳𝗎 , 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗍 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗅𝗂𝗄𝖺𝗇 , 𝖺𝗄𝗎 𝗌𝗎𝗄𝖺 𝗍𝖾𝗇𝗀𝗈𝗄 𝗉𝗈𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗍 , 𝗅𝖺𝗀𝗂𝗉𝗎𝗇 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗉𝖺𝖽𝖺𝗇 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗄𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂" . Suruh Nik sambil menuding jari ke arah kasut berwarna putih di atas rak . Humaira pun terus mengambil kasut itu , matanya pula terpandangkan dengan kasut yang di pakai oleh Nik , simple but nice , kasut berwarna hitam pekat .
Melihat Humaira hanya mendiamkan diri , Nik terus merampas kasut itu yang berada dalam tangan Humaira . "𝖫𝖺𝗆𝖻𝖺𝗍 𝗅𝖺𝖺 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝗂 , 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗁𝖺𝗂𝗐𝖺𝗇 𝗄𝗎𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇𝗀" . Sindir Nik dan terus duduk separuh di hadapan Humaira . "𝖤𝗁 , 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖺𝗉𝖺 𝗇𝗂 ? 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗅𝖺𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗉𝖺𝗄𝖺𝗂 𝗌𝖾𝗇𝖽𝗂𝗋𝗂" . Bebel Humaira sambil menjauhkan sedikit kaki nya .
"𝖧𝖺𝖻𝗂𝗌𝗍𝗎 , 𝖽𝖺𝗁 𝗄𝖺𝗎 𝗍𝗎 𝖺𝗌𝗒𝗂𝗄 𝖽𝗎𝗄 𝗍𝖾𝗋𝖼𝖾𝗀𝖺𝗍 , 𝖻𝗂𝖺𝗋 𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇 . 𝖢𝖾𝗉𝖺𝗍 𝗅𝖺𝖺 𝗁𝗎𝗅𝗎𝗋 𝗄𝖺𝗄𝗂 𝗄𝖺𝗎 , 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇" . Arah Nik lagi , tanpa teragak-agak Humaira terus menghulurkan kaki nya yang putih . Setelah selesai Nik menyarungkan kasut itu di kaki Humaira , dia pun bingkas bangun . Mata Humaira terkebil-kebil memandang kasut yang kemas terpakai di kaki nya . "𝖪𝖺𝗎 𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝖺𝗄𝗎 𝗉𝗎𝗇 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝖼𝗂𝗇𝖽𝖾𝗋𝖾𝗅𝗅𝖺 , 𝖺𝗉𝖺𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂 𝖺𝗄𝗎 , 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖺𝗁-𝗌𝖺𝗁 𝗅𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗆𝖺𝗂𝗌𝗎𝗋𝗂 𝗋𝖺𝗃𝖺" . Kata Nik lagi sambil mengunci pintu rumahnya .
"𝖠𝗐𝖺𝗄 , 𝗅𝖾𝗉𝖺𝗌 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 , 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗁 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖹𝖺𝗂𝗍𝗎𝗇" . Tanya Humaira kepada Nik yang masih lagi fokus pada pemanduannya . "𝖪𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖺𝗉𝖺𝖺 𝗌𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗇𝖺 ?" . Pertanyaan di balas oleh pertanyaan . "𝖧𝗆𝗆 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗂𝗇𝗀𝖺𝗍 𝗇𝖺𝗄 𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖿𝗈𝗇 . 𝖲𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗅𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗃𝗎𝗆𝗉𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 , 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗋𝗂𝗇𝖽𝗎 𝗅𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗄𝖼𝗂𝗄 𝖹𝖺𝗂𝗍𝗎𝗇 . 𝖣𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗆𝗂𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗄𝖽𝖾 𝗄𝗁𝖺𝖻𝖺𝗋 , 𝗉𝖺𝗌𝗍𝗂 𝖽𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗋𝗂𝗌𝖺𝗎 𝗉𝖺𝗌𝖺𝗅 𝗌𝖺𝗒𝖺" . Jelas Humaira sambil memandang wajah Nik dari samping , lama mata Humaira melekat pada wajah Nik , entah mengapa dia selesa bila memandang wajah Nik , perangai yang dingin tapi wajah yang tenang .
"𝖣𝖺𝗁 𝗉𝗎𝖺𝗌 𝗉𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀 𝖽𝖺𝗁 ?" . Soal Nik secara tiba-tiba yang memecah kesunyian dalam kereta . "𝖤𝗋𝗋𝗄 , 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖺𝖽𝖺 . 𝖡𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝗄𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗄 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗄𝖺𝗋𝖺" . Tanya Humaira lagi sambil membuat muka simpati . "𝖧𝖺𝖺 , 𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺𝗅𝖺𝖺 , 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁-𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 , 𝗇𝗂 𝖻𝗂𝖻𝗂𝗋 𝖺𝗄𝗎 𝗇𝗂 𝗍𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗀𝖺𝗇-𝗌𝖾𝗀𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗇𝗍𝗎𝗁 𝖻𝗂𝖻𝗂𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗁 𝗍𝗎" . Sinis Nik berbicara sambil dia menunjukkan bibirnya . "𝖸𝖺𝖺 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗎𝗅𝖺𝖺 , 𝗁𝗆𝗆 .. 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗍𝖺𝗄 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖽𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 , 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗍𝗈𝗅𝗈𝗇𝗀 𝖼𝗁𝖺𝗍 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 ?" . Tanya Humaira sambil tangannya mengenggam tali pinggang keledar .
"𝖪𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝖼𝗁𝖺𝗍 𝖧𝖺𝗓𝗂𝗆 ? 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗄 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 , 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗃𝖾𝗅𝖺𝖺" . Kata Nik yang masih lagi menumpukan perhatiannya terhadap pemanduannya . "𝖨𝗌𝗁 𝖺𝗐𝖺𝗄 𝗇𝗂 , 𝗂𝗄𝗎𝗍 𝗃𝖾𝗅𝖺 , 𝖻𝗈𝗅𝖾𝗁 𝗅𝖺𝗁 𝖺𝗐𝖺𝗄 , 𝗉𝗅𝖾𝖺𝗌𝖾𝖾𝖾𝖾 ..." . Pujuk Humaira sambil membuat muka comel . "𝖧𝖺𝖺 𝗒𝖾𝗅𝖺𝗁 , 𝗂𝗌𝗁𝗁 .. 𝗆𝖺𝖼𝖺𝗆 𝗅𝖺𝖺 𝖽𝗂𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗐𝖺 𝗄𝖾𝗋𝖾𝗍𝖺" . Rungut Nik sambil membuat matanya seperti roller coaster . Humaira pula hanya tersengih-sengih memandang Nik dari samping , '𝘩𝘶𝘩 , 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘳 . 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘥𝘴𝘰𝘮𝘦 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 , 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯-𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘱𝘶𝘯 , 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘢 . 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘵𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘏𝘢𝘻𝘪𝘮 𝘩𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 𝘳𝘰𝘨𝘰𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘵𝘶 , 𝘳𝘢𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘫𝘯𝘢𝘣𝘪 , 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘬 𝘏𝘢𝘻𝘪𝘮 𝘴𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩 , 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘪 ! 𝘏𝘢𝘻𝘪𝘮 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘯𝘢𝘬 𝘵𝘪𝘯𝘥𝘪𝘩 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘬 𝘵𝘶 . 𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 , 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘴𝘪𝘣 𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘏𝘢𝘻𝘪𝘮 𝘣𝘰𝘤𝘰𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘴𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘕𝘪𝘬 . 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘱 𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘕𝘪𝘬 !' . sebak Humaira dalam hati , pandangannya kini di alihkan dari menatap wajah Nik .