Tidak lama setelah itu, terdengar ada desiran angin tajam yang melesat secepat kilat. Satu ekor kuda kembali tewas secara mendadak. Kalo ini, si pemilik kuda bahkan sampai ikut terguling karena dia terlambat menyadari kejadian tersebut.
Tapi meskipun begitu, untunglah ia tidak sampai mengalami luka parah.
Peristiwa aneh terjadi sebanyak dua kali berturut-turut. Bahkan dalam waktu jeda yang tidak lama.
Rasa penasaran sepuluh orang itu semakin menjadi. Mereka bertambah yakin kalau kuda-kuda tersebut bukan tewas karena sebuah penyakit. Melainkan tewas karena dibunuh oleh orang.
Tapi siapa pelakunya? Manusia mana yang berani mencari masalah dengan mereka?
Tiba-tiba, tatapan mata sepuluh orang tersebut jatuh kepada seorang pemuda serba merah yang sedang berdiri di bawah pohon.
Pemuda serba merah itu kebetulan sedang menatap tajam kepadanya. Setelah memandang menyelidik beberapa waktu, orang-orang tersebut jadi curiga kepadanya.