Baru saja aku membukanya, aku dikejutkan dengan kedatangan Mama yang memasang raut wajah marah. Tanpa hati, dirinya langsung menamparku di hadapan Tuan Kudou, Tuan Takigawa dan para karyawanku yang bekerja di lantai ini. Tamparan itu cukup keras dan menggema, membuat banyak orang melihat ke arah kami.
"KENAPA KAU TIDAK TAKUT DENGANKU?" teriak Mama lalu mendorong tubuhku hingga aku terdorong ke belakang.
"Mama, jangan marah! Ada tamu da-"
"AKU TAK PEDULI! KENAPA KAU TIDAK TAKUT DENGANKU, REIZERO?" bentaknya lagi sembari mendorongku masuk ke dalam ruangan ini. Mama terus mendorong bahuku tanpa mendengarkan apa yang aku katakan. Aku berusaha untuk menenangkannya dan memberi tahu dia kalau dirinya harus tahu malu. Ada tamu yang masih berdiri di dekat pintu dan memperhatikan apa yang dilakukannya kepadaku.