Sudah selama 2 tahun aku menemaninya. Perjalanan kali pertama ku ini benar-benar sulit. Ada kalanya aku berfikir untuk menyerah, namun itu hanyalah pikiran ego ku. Tetapi saat bersama anak-anak, beban ini dengan perlahan berkurang. Mereka tertawa bahagia karena tidak memiliki beban. Namun setidaknya mereka bisa mencairkan suasana.
Rafa masuk ke dalam ruangan dengan lemas. "Maa.." Panggilnya sambil menguap dengan manis.
Aku tersenyum lalu mendekat padanya, "Ada apa sayang?"
"Rafa ngantuk," Suaranya semakin tidak terdengar.
Dia benar-benar kelelahan setelah bermain seharian penuh dengan kakaknya, Nathan dan juga dengan teman-temannya. Aku bergegas membereskan sofa yang terletak di pojok ruangan, lalu menidurkan Rafa yang sedari tadi matanya sudah tidak kuat untuk terbuka.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, baru kali ini Rafa puas bermain dengan teman-temannya hingga malam.