Si Kipas Besi sudah bangun dari posisinya. Di sudut bibir orang itu terdapat sejalur warna merah. Merah darah!
Dadanya terasa sesak. Seolah-olah ia baru saja dihantam oleh batu besar. Untunglah dirinya mempunyai kemampuan yang dapat diandalkan. Sehingga ia bisa menetralisir rasa sakit itu dengan segera.
Wajah si Kipas Besi bersemu merah. Bukan merah karena malu atau menahan sakit. Melainkan merah karena tidak kuasa menahan marah.
"Sobat muda, kenapa secara tiba-tiba kau menyerangku seperti itu?" tanyanya dengan pandangan mata penuh api dendam.
"Kau tahu siapa aku?"
"Memangnya kau siapa?"
"Hemm, kau kemari karena ingin mendapatkan Kitab Pedang Raja Naga, bukan?" tanya Zhang Yi memastikan kembali.
"Bukankah sebelumnya, aku sudah mengatakan dengan sangat jelas?"
"Baiklah. Kalau begitu perkenalkan. Aku adalah pewaris tunggal dari pemilik Kitab Pedang Raja Naga sebelumnya. Margaku Zhang, namaku Yi," katanya dengan suara yang lantang dan penuh wibawa.