Zhang Yi terdiam cukup lama. Benaknya banyak berpikir tentang berbagai hal.
"Aku benar-benar merasa berterimakasih karena Kakek sudah mau menyelamatkan nyawaku," ujarnya kemudian.
"Sudah, jangan banyak bicara dulu. Sekarang kau harus makan yang banyak agar lukamu cepat sembuh," kata kakek tua itu seraya tersenyum ramah.
Zhang Yi mengangguk. Namun kemudian ia melihat ke sekeliling. Sepertinya ada yang kurang dari dirinya.
"Kau mencari tongkatmu?" tanya kakek tua itu lagi.
Zhang Yi baru ingat hal itu. Ternyata yang tidak ada pada dirinya memang tongkat berkepala naga.
"Benar, Kek. Kalau boleh tahu, di mana tongkatku?"
"Ada, aku menyimpannya. Sebentar aku ambilkan dulu,"
Kakek itu lalu berjalan keluar kamar. Tidak lama, ia sudah kembali lagi sambil membawa sebatang tongkat berkepala naga milik Pendekar Naga Putih.
"Ini tongkatmu," katanya sambil memberikannya kepada Zhang Yi.
"Terimakasih,"
Si kakek hanya menganggukkan kepala. Setelah itu, ia berkata lagi kepada gadis tadi.