章 179: Giman

Lalu berjalan kembali ke arah bilik pengobatan. Namun, dia menghentikan langkahnya. Bondan tak mau kepercayaan Jiwo padanya hancur, karena itulah dia kembali ke area pemotongan kayu. Menahan segala rasa yang membuncah di dalam dirinya, dan berharap tak akan ada hal buruk yang akan terjadi di pemukiman.

***

Laut Seram

Sebuah kapal pesiar dalam ukuran yang besar, nampak sedang sibuk melakukan persiapan untuk berlayar.

"Lapor komandan," seru salah satu tentara dengan menghormat.

Pria yang dipanggil komandan itu, memalingkan mukanya dari air laut yang jernih dan memantulkan cahaya pagi.

"Persiapan sudah selesai, bahan bakar sudah terisi penuh. Kapal siap untuk berlayar," lapor tentara itu dengan sikap siap.

Komandan itu menghembuskan napas panjang. "Baiklah, nyalakan mesin. Kita jemput para penyintas yang bertahan hidup," titahnya.

"Baik komandan," sahut tentara itu lantas pergi menjalankan perintah.

Komandan yang bernama Bambang itu berucap, "Semoga kalian masih hidup."