"Ayah, aku akan pergi ke dunia manusia." ucap Chrystal, meminta izin kepada pemimpin suku tiga elemen ayahnya.
"Loh, cepat sekali. Kau bilang akan pergi selama beberapa hari lagi." ujar pemimpin suku tiga elemen, Ayah Chrystal.
"Aku sudah tidak tahan. Aku sangat merindukan suamiku." tutur Chrystal kepada pemimpin suku tiga elemen.
"Kau ini! Siapa yang mengajari wanita harus mengambil inisiatif? Seharusnya pria yang mengambil inisiatif terlebih dahulu. Kau mau mempermalukan dirimu sendiri?" tanya pemimpin suku tiga elemen kepada Chrystal.
"Aku tidak perduli. Lagian suamiku tidak bisa menebak perasaanku." ucap Chrystal, memanyunkan bibirnya.
"Baiklah, terserah kau saja. Ayah juga tidak bisa melarangmu melakukan apapun. Kalian adalah pengganti baru. Pasti kau masih berada dalam cinta yang segar dan baru mekar." canda pemimpin suku tiga elemen.
"Sudahlah, kalau begitu aku akan pergi sekarang." cetus Chrystal.
"Pergi sekarang?" tanya pemimpin suku tiga elemen.
"Iya, tentu saja pergi sekarang juga!" sentak Chrystal, dengan alis berkerut.
Chrystal harus melalui perjalanan panjang untuk menuju dunia manusia. Awalnya Chrystal ingin pergi sendiri, tapi ayahnya sangat khawatir dan menyuruh seorang yang terkuat untuk membantu Chrystal melancarkan perjalanannya.
Pemimpin suku tiga elemen pun memberi Chrystal semua cabang daun Krystal daun berduri untuk digunakan Chrystal agar bisa menembus pertahanan atmosfer bumi. Karena hanya krystal daun bedurilah yang dapat membantu Chrystal untuk menembus atmosfer pertahanan bumi.
Setelah semua beres, Chrystal pun melakukan perjalanannya menuju ke dunia manusia dengan berbekalkan Krystal daun berduri untuk dia jaga. Suruhan dari pemimpin suku tiga elemen pun mengantarnya dengan selamat sampai di depan atmosfer bumi. Setelah itu, Chrystal pun harus melakukan perjalanannya sendirian.
Chrystal mulai membenatngkan sisa empat cabang krystal duan berduri. Krysatal daun berduri itu pun membentuk sebuah payung dan membuat Chrystal terlindungi oleh kuatnya atmosfer bumi.
Chrystal berhasil menembus atmosfer bumi. Akan tetapi, Chrystal sangat bingung harus mencari kemana spirit kucing di bumi yang sangat luas itu. Akhirnya Chrystal teringat jika sebelimnya spirit kucing memberinya sebuah kumis kucing yang dapat mendeteksi keberadaan spirit kucing dimanapun ia berada. Kumis kucing itu untungnya selalu dibawa krystal sewaktu-waktu.
Kumis itu pun menunjukkan jalan untuk Chrystal menuju spirit kucing. Hingga akhirnya Chrystal benar-benae menemukan suaminya. Akan tetapi, dia melihat spirit kucing sedang bersama gadis lain. Seorang gadis kecil yang sangat genit, tapi Fengli tetap seperti biasanya. Hanya bersikap datar dan tidak perduli.
Chrystal hanya memperhatikan mereka dari jauh. Gadis itu semakin menjadi-jadi, dia mencubit-cubit pipi Fengli sambil tertawa-tawa. Sedangkan spirit kucing masih memasang wajah datarnya. Chrystal pun bisa langsung tahu jika gadis itu bukanlah gadis manusia biasa.
Karena merasa sudah tidak tahan dan merasakan kecemburuan yang sangat dahsyat, Chrystal pun segera menghampiri mereka. Seketika spirit kucing langsung terbelalak ketika melihat kehadiran Chrystal. Sedangkan gadis itu pun merasa heran. Sejenak melihat wajah spirit kucing dan sejenak melihat wajah Chrystal.
"Kau, bagaimana kau sudah sampai di dunia manusia?" tanya spirit kucing yang masih tidak percaya dengan kehadiran Chrystal.
"Siapa dia?" tanya gadis kecil itu kepada spirit kucing.
"Dia suamiku." saut Chrystal secara terang-terangan.
"Situasi macam apa ini?" tanya gadis suku bunga itu kepada Fengli.
"Yang jelas, kau hanyalah figuran." jawab Chrystal dengan lantang karena kecemburuan.
Kemudian Fengli menyeret tangan Chrystal dan membawanya ke suatu tempat di bawah pohon untuk berbicara padanya. Chrystal hanya menatap wajah spirit kucing dengan masam karena merasa sangat cemburu. Meskipun Chrystal sendiri tahu bahwa spirit kucing tidak akan pernah memahami kecemburuannya.
"Baru sebentar aku meninggalkanmu, kau sudah bersama gadis lain. Kau bilang akan bersikap baik padaku. Apa melakukan hal itu adalah sikap baikmu?" sindir Chrystal.
"Aku hanya membujuknya agar melakukan sesuatu yang sangat penting." jelas Fengli, memberi penjelasan kepada Chrystal.
"Melakukan hal apa?" tanya Chrystal dengan curiga.
"Aku mendapat misi dari tuan Rafaela agar membuatnya menangis bahagia." ungkap spirit kucing kepada Chrystal.
"Untuk apa Rafaela memberikan misi seperti itu?" tanya Chrystal yang masih curiga terhadap Fengli.
"Karena dia adalah gadis suku bunga. Airmata sedih dan bahagianya sangat dibutuhkan oleh tuan Rafaela. Aku saat ini sedang berusaha untuk membuatnya menangis bahagia, karena aku tidak tega jika harus membuatnya menangis." jelas Spirit kucing.
"Tidak tega? Aku tidak tahu jika ternyata kau memiliki perasaan seperti itu. Aku pikir kau adalah makhluk dingin seperti biasa kau memperlakukanku." sindir Chrystal.
"Apa maksudmu?" tanya spirit kucing karena benar-benar tidak mengerti dengan maksud Chrystal.
"Aku sangat merindukanmu, sayangnya kau tidak tahu hal itu. Untuk apa aku datang jauh-jauh ke dunia manusia? Buang-buang usaha saja. Aku pikir kau menungguku, ternyata tidak sama sekali. Kau malah sibuk membuat orang lain bahagia, tapi pernahkah kau membuatku bahagia? Tidak. Kalau tahu sperti ini, aku tidak akan pernah datang." ucap Chrystal dengan kecewa.
Kemudian Chrystal pun berbalik, berencana pergi meninggalkan spirit kucing. Akan tetapi, Fengli langsung menariknya dan memeluknya dari arah belakang. Kemudian spirit kucing membisikkan sesuatu kepada Chrystal.
"Maafkan aku. Kali ini aku akan berusaha lebih keras lagi untuk mencintaimu." bisik spirit kucing di telinga Chrystal.
Kemudian, Chrystal pun berbalik dan memeluk spirit kucing dengan erat. Mereka saling berpelukan untuk melepaskan rindu sepihak yang dirasakan oleh Chrystal. Sedangkan sedari tadi, gadis kecil suku bunga itu terus memperhatikan mereka dengan mata membara. Tampaknya ia tidak terima ketika melihat Chrystal mendapatkan perhatian dari spirit kucing. Sepertinya gadis itu juga terlanjur jatuh cinta kepada spirit kucing.
"Sebentar, kau pasti lapar kan? Kau mau apa? Kau pasti baru datang di dunia manusia. Makanan disini patut dicoba." saran spirit kucing kepada Chrystal.
"Hmm." Chrystal pun hanya mengangguk pertanda mengiyakan. Kemudian spirit kucing pun berlalu meninggalkannya.
Ketika spirit kucing meninggalkan Chrystal sendiri di sana, gadis suku bunga itu pun mulai mendekati Chrytal. Chsrytal pun sadar akan kehadirannya dan menoleh ke arah samping.
"Kau, apa yang butuhkan?" tanya Chrystal kepada gadis itu.
"Tidak perlu sok baik. Aku tahu kau tidak menyukai dari awal. Aku benar kan?" tebak gadis itu kepada Chrystal.
"Oh, bolehkah aku tidak perlu bersikap baik? Baiklah, jika itu maumu. Aku tidak akan segan-segan untuk bersikap tidak baik denganmu." ucap Chystal memberi tantangan.
"Kuperingatkan, lebih baik kau menjauhinya sebelum kau menyesal." cetus gadis kecil itu, memberi peringatan terhadap Chrystal.
"Dia? Yang kau maksud suamiku? Kenapa aku harus menjauhi suamiku sendiri? Orang yang harus menjauhi suamiku adalah kamu! Kau itu orang luar!" sentak Chrystal.
Kini sifat asli pemarah Chrystal sudah kembali seperti biasanya. Sedangkan gadis suku bunga itu pun tidak akan mau kalah dengan Chrystal.
"Bagiamana jika kita bertaruh? Siapa yang akan dipercayainya? Kau atau aku?" tantang gadis itu kepada Chrystal.
"Tentu saja. Siap takut." balas Chrystal, menerima tantangan dari gadis suku bunga itu.
Tiba-tiba saja gadis itu mengambil salah satu cabang Krystal daun berduri yang dimasukkan ke dalam kantong milik Chrystal. Kemudian gadis suku bunga itu langsung menggoreskan cabang itu di telapak tangannya. Dia menggunakan cara licik untuk mengelabui makhluk tak berperasaan seperti Fengli, seorang makhluk dari suku spirit.