"Halo Mas, kenapa?"
"Ines mana?"
"Ada, orangnya lagi makan siang di resto sebelah."
"Oh."
Disha berdecak. "Kamu kalo mau ngomong sama Mbak Ines langsung telepon dia aja, Mas. Ngapain ke aku?"
"Nggak diangkat."
"Ya berarti lagi sibuk makan. Ya udah aku lagi checking berkas ini, nanti aja aku sampaikan ke Mbak Ines."
Jawaban seseorang di seberang telepon sana hanya berdeham lalu memutus panggilan lebih dulu. Disha geleng-geleng kepala, Saga kalau lagi nggak mood memang super menyebalkan. Ya meski masih tetap ganteng sih.
Asisten itu sedang mencocokkan jadwal bosnya antara data schedule-nya dengan schedule milik Kelly. Bulan ini rencananya Ines akan ambil jatah libur seminggu, oleh karena itu Disha diperintahkan mengatur jadwal-jadwal menjadi lebih berdekatan.
Ines datang menghampiri Disha dengan satu kantong berisi es boba di tangannya. "Belum selesai juga?"
Si asisten berdecak, "Ya belum lah. Mas Saga telpon tadi bikin tersendat aja."
"Dia telpon kamu? Tumben, ngapain?"
Karena rindu yang tak kunjung diadu, bisa terkikis seiring berjalannya waktu.