Pagi-pagi buta Yena sudah ribut dan membuat seisi rumah panik. Pasalnya, Lily meriang.
"Yena, kau jangan terlalu cemas. Ini hanya demam biasa. Kalau rutin minum obat, dalam dua atau tiga hari dia akan sembuh," kata Mila.
Yena menghela napas gusar. Alisnya berkerut gelisah. Lily melengkor di pangkuannya berbalut selimut kecil. Ular kecil yang biasanya sangat aktif itu sekarang benar-benar tidak bergerak sedikit pun. Mata merahnya tampak sayu dan berkedip-kedip lambat sesekali. Tubuhnya demam. Padahal tadi malam Lily baik-baik saja dan terlihat sangat ceria, tetapi saat bangun Yena tiba-tiba menemukannya menggigil.
"Kau juga makanlah dulu. Jangan sampai ikut sakit," ujar Mila sembari melongos keluar.
Yena masih tak berhenti menghela napas.
"Ibu benar. Lily hanya demam biasa. Tidak lama lagi dia jug akan sembuh." Lucifer menampakkan dirinya.
"Aku tidak tau kalau bayi Imoogi juga bisa demam."
"Sebenarnya sangat jarang terjadi, tapi Lily juga memiliki darah manusia."