"Yena, kau tidak perlu memikirkannya. Aku akan menyelidikinya dulu. Kalian diamlah di rumah dan jangan ke mana-mana." Lucifer menepuk kepala Yena saat mereka tiba di rumah.
"Aku tidak apa-apa. Aku rasa kaulah yang saat ini gelisah. Benar 'kan?" Yena melirik pria itu. Dirinya tak pernah melihat janin pertamanya, tetapi Lucifer mungkin pernah memeluk bayi pertama mereka di kehidupan dulu.
Lucifer tersenyum tipis nan singkat. "Kita tidak boleh terprovokasi atau akan berakhir dipermainkan orang."
"Aku mengerti," angguk Yena. Tidak tahu ada berapa musuh yang mereka punya. Mereka tidak boleh gampang percaya pada siapa pun.
"Istirahatlah." Lucifer menepuk kepalanya sekali kemudian berlalu pergi lagi.
[Lee Shan, apa kau ingin menemui dia?] Transmisi suara dari Arion masuk.
Lucifer terlalu malas untuk menyahutinya.
[Bodoh, Jangan pura-pura tuli! Aku juga ingin bertemu ayah–]
"Temuilah, tapi jangan sekarang. Aku akan merasa mual melihat dua mahluk menjijikan secara bersamaan."