Di dalam barrier, Aeri terus mengedarkan pandangannya ke sekeliling saat merasakan aura kuat yang asing.
Dari arah depan, semak-semak setinggi dua meter bergoyang. Sesosok wanita muncul.
Aeri menahan napasnya. Dari penampilan dan auranya, dapat ia tebak wanita itu adalah salah satu mahluk Divine, sama seperti Jasver.
Hortensia mengelilingkan pandangannya dengan bingung seolah ia sama sekali tak melihat keberadaan Aeri. Memang sepertinya tidak karena barrier milik Jasver.
"Apa yang ingin dia lakukan? Apakah dia yang menculik Zev?" Aeri bergumam dengan mata menyipit waspada.
"Aku tau kau ada di sini, wanita rubah." Hortensia tiba-tiba berkata sembari terus mengedarkan pandangan.
"Jasver melindungimu dengan dimensinya? Aku tak mengerti mengapa dia sampai melakukan itu demi mahluk kegelapan sepertimu." Hortensia tersenyum masam.
Aeri menahan diri untuk tidak bicara.