Jasver menggeleng.
"Dia adalah anakku, hanya tugas begitu tidak akan membuatnya terluka."
"Apa maksudmu? Kau ingin sombong? Jika Lee Xin hanya anakku maka dia takkan terlalu kuat, begitu?"
Jasver menghela napas.
"Aku tidak bilang begitu. Aku tau kau sedang kesal, tapi jangan bicara kemana-mana." Jasver memegang bahunya yang segera ditepis oleh Aeri.
Wanita itu memasang wajah kesal. Ia melipat kedua tangannya dan berpaling. Dalam keadaan normal, ia seharusnya takkan semarah itu. Namun, keadaan hubungan mereka tidaklah normal. Aeri memiliki trauma kepercayaan terhadap Jasver. Karena itu, jika Jasver menyembunyikan sesuatu ia akan sangat marah.
"Aku tidak bermaksud menyembunyikan ini darimu." Jasver menghela napas.
"Lebih sedikit yang tau maka lebih bagus. Bahkan Arion pun tak tahu menahu tentang ini. Lagipula, bukankah dari awal kau pasti sudah menduga kalau kami memiliki rencana?"
"Aku tau. Tapi aku tak tau kalau kau melibatkan Lee Xin."