Yena menggigit jarinya.
"Apa sakitnya parah?"
"Oh? Kau tidak tahu? Sepertinya sangat parah. Dia pakai ... yang begini ...." Hwa Joon menunjuk punggung tangannya sembari melirik pada Ji Sa.
"Infus!" ucap Ji Sa seraya berdecak. Hantu ini sangat kuno.
"Apa?" Yena mengerutkan wajahnya cemas dan menengok untuk melihat Lucifer.
"Jenguk saja," saran Lucifer. Yena mengangguk.
"Baiklah."
Diantar Lucifer, Yena pulang ke rumah untuk melihat sang ibu. Akan tetapi, ia memutuskan untuk menemuinya secara diam-diam.
Seperti dugaan, di rumah ada Ansel yang tengah berjaga. Namun, Lucifer bisa menanganinya dengan mudah.
Yena buru-buru masuk ke kamar ibunya. Seperti yang dikatakan Hwa Joon, saat ini ibunya sedang terbaring di atas tempat tidur dengan jarum infus di tangannya.