"Jadi itu masalahnya sehingga membuat kamu berteriak dari tadi ingin pulang," ucap Ervin tersenyum melihat Aneska. "Kamu takut aku berbuat macam-macam padamu?"
"Iya," jawab Aneska.
"Kenapa harus takut? Aku akan bertanggung jawab padamu."
"Pokoknya aku ingin pulang. Kalau terjadi apa-apa denganku, aku yakin kamu tidak akan bertanggung jawab padaku!" Ucap Aneska dengan wajah kesal.
"Kamu ini keras kepala sekali," ucap Ervin gemas menarik tubuh Aneska hingga membentur tubuhnya.
"Ervin!"
"Bibir kamu ini cerewet sekali." Ervin langsung saja melumat bibir Aneska sehingga membuat Aneska terkejut.
Tangan Aneska yang terjepit di antara tubuhnya dan tubuh Ervin tidak bisa berbuat apa-apa. Tangan Ervin yang besar dan kuat melingkari seluruh tubuhnya.
Melihat Aneska telah kehabisan napas membuat Ervin melepaskan ciumannya dengan tidak rela. "Kalau kamu cerewet lagi dan mengucapkan hal yang sama, aku akan melakukan hal yang lebih dari sekedar mencium bibirmu."
Terima kasih