Bu Raida beranjak bangun untuk menghampiri mamah, dia duduk di samping Mamah, sehingga membuat mereka duduk saling berdekatan. Terlihat pula tangan bu Raida mengusap-usap punggung mamah, mungkin dia ingin menjadi sandaran bagi Mamah yang saat ini sedang bersedih hati.
Sebenarnya aku tidak kemana-mana, aku tidak masuk kedalam dan memasak seperti yang aku katakan tadi. Aku malah menghentikan langkahku untuk mengintip kebersamaan mereka akan seperti apa jika dibelakang kita. Penasaran sih, intip-intip persahabatan orang tua seperti apa.
Untungnya Ara mau membuatkan minuman untuk mereka sendirian, dia tidak mau aku bantu melakukannya. Belum lagi Reina ternyata masih di kamar mandi, dia masih bersiap untuk mandi sore.
Maka dari itu, aku menunggu mereka dengan melakukan aktivitas lain yang sepertinya akan seru jika aku melakukannya. Aku akan melihat pemandangan bagus yang akan di tunjukkan oleh keduanya.