Meskipun Mammy Chris berusaha untuk membuat aku bicara, tetapi aku hanya terdiam. Bukannya aku tidak berani untuk melawan, aku bisa membalas ucapannya bahkan menjambak rambut ikalnya itu, Namun aku masih punya pemikiran baik.
Akal sehat ku masih berfungsi, mana mungkin aku melakukan nya. Dia orang tua, usianya juga jauh lebih tua dari ku. Mungkin seumuran dengan Mamah ku, maka tidak pantas untuk aku membalas perlakuan kasarnya ini. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga sih kalau aku diam saja andai perlakuan nya di luar batas, apalagi sampai dia menghina kedua orang tuaku. Maka jangan harap dia bisa selamat dari bogeman tanganku, akan aku buat wajahnya itu sedikit dipoles make up merah.