"Keluarlah, aku tahu kalian mengikutiku," seru Erick seraya melirik ke arah belakangnya. Meskipun yang dia lihat hanyalah deretan batang pohon dengan ranting dan dedaunan yang saling bergerak mengikuti arah mata angin.
Sepi. Tidak ada sahutan atau pergerakan apa pun selain itu. Namun Erick jelas tahu jika saat ini dirinya memang ada yang mengikuti. Aroma yang terasa menyeruak memekak hidung tak bisa membohongi pria itu terlebih kepekaan indra penciuman Erick yang tak bisa diragukan lagi. Begitu pula tentang pendengarannya yang tajam. Setiap langkah yang mengiringi jelas membuat pria itu semakin yakin jika dirinya memang tengah ada yang mengikuti.
Bahkan Erick sangat tahu siapa saja yang saat ini berada di belakangnya hanya dengan aroma yang menyeruak hidung itu.