Yoona masih di ruang tengah saat Amanda keluar dari kamar. Tangannya sudah dibalik kain steril, dan dia tengah merebahkan dirinya ke sofa. Jelas sekali dia sedang tidak tidur. Matanya terbuka lebar di wajah kusutnya yang tanpa make-up.
Amanda hanya lewat dan tanpa menyapa karena tak ingin membuat keadaan semakin rumit baginya dan bagi suaminya. Wanita itu merasa saat ini prioritas utamanya adalah Fabio. Selain itu akan di anggap tak penting bagi Amanda
"Maaf, Amanda," kata Yoona dengan nada gemetaran.
Amanda menghentikan langkah kakinya.
"Maafkan semua yang kulakukan padamu," ucap Yoona lagi.
Amanda dalam situasi sulit, dia tak tahu apa yang harus dia ucapkan saat ini.
"Kau diam karena tak bisa memaafkan aku?" desak Yoona.
Amanda tak peduli dan melanjutkan langkahnya menuju ruang cuci. Dia menyalakan kran dan memasukkan pakaian kotor satu persatu pada mesin cuci itu. Pandangannya begitu kosong karena pikirannya melayang.