"Guru Ling, apakah Guru Ling baik-baik saja?" Seru Shi Xiong yang tengah berjalan menuju Guru Ling. Sedangkan Nona Xiao Ning tentu mengikuti Shi Xiong dari belakang.
"Lupakan aku. Kalaupun aku ikut, aku hanya menjadi beban untuk kalian. Untuk sementara saya akan kembali ke perguruan Bintang Biduk untuk memulihkan diri. Andai saja wanita itu bukanlah kenalan ku, kita semua bakal mampus."
"Saat ini aku bahkan tidak bisa menghadapi seekor monster bintang dua. Jadi dengan ikutnya aku, hanya akan menjadi beban. Selain itu, saya sangat membenci beberapa orang di kekaisaran Yu Guo. Aku bahkan bersumpah untuk tidak akan menginjakkan kaki di sana selamanya. Shi Xiong murid-ku, jagalah dirimu baik-baik!" Ucap Guru Ling sekarat.
"Tapi bukankah sangat berbahaya jika Guru Ling melanjutkan perjalanan seorang diri? Kondisi Guru Ling akan sangat berbahaya jika bertemu monster di kedalaman hutan!" Seru Shi Xiong peduli.
"Tenang saja murid-ku, seseorang takkan membiarkan sesuatu terjadi padaku." Ucap Guru Ling melirik ke arah pepohonan besar. Sementara di balik pepohonan besar, Ying Xue terlihat sedang bersembunyi.
'Apa mungkin yang dimaksud Guru Ling adalah siluman rubah itu? Aish bukan hakku untuk mengurusi urusan sepasang kekasih.' Pikir Shi Xiong.
Kini, Shi Xiong kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kekaisaran Yu Guo bersama Nona Xiao Ning dengan alasan untuk mendapatkan imbalan poin keberuntungan.
Sementara itu, di istana kekaisaran Tang.
Kaisar Ying Fei tampak sedang mandi dalam kolam. Dibelakangnya terdapat jendral kekaisaran yang terus mengoceh karena kesal.
"Dasar brengsek! Kamu telah melakukan kesalahan besar. Karena ulah mu kebanyakan prajurit kekaisaran malah tewas di tanganmu. Sudah ku bilang sebelumnya jangan keluar dari istana kekaisaran!" Ucap sang jendral kesal.
Kaisar Ying Fei kemudian keluar dari kolam renang dan segera memakai handuk. Kaisar Ying Fei kemudian berdiri tepat di hadapan sang jendral.
"Ayo! Luapkan segala perasaan mu dan pukul aku sepuasnya. Aku tidak akan melawan!"
Mendengar hal itu, sang jendral lalu mengerahkan seluruh tenaganya dan memukul kaisar Ying Fei tepat di kepalanya. Setiap kali memukul, sang jendral hanya menargetkan kepala kaisar Ying Fei. Meski terpental setiap kali di pukul, kaisar Ying Fei tak melawan. Sampai pada akhirnya, kaisar Ying Fei jatuh dalam posisi baring di lantai. Sang jendral lalu berada di hadapan kaisar dan memukulnya secara beruntun sampai kondisi hatinya membaik.
Sang jendral lalu berdiri dan mengeluarkan sebatang rokok yang langsung dibakarnya. Wajah kaisar Ying Fei kini terlihat babak belur. Tampak darah menghiasi wajahnya. Kini kaisar Ying Fei bangun dan duduk di lantai.
Kaisar Ying Fei lalu mengelap darah di wajahnya dengan telapak tangannya. Setelah itu, kaisar Ying Fei sekali lagi merenung.
"Lagi dan lagi! Saya malah membunuh orang-orang ku dengan sangat brutal. Bahkan sampai tak seorangpun berani datang menemui ku. Sebelumya prajurit kekaisaran tak takut dan seringkali datang menyapa. Tapi kali ini, hanya sang jendral yang menemui ku. Itupun untuk memukuli ku. Aku benar-benar seorang pecundang. Aku hanya tinggal diam dalam kekaisaran hanya karena seorang hacker. Rasanya seperti aku di penjara dan sangat kesepian. Jika aku keluar lagi, maka aku hanya akan membuat kerugian untuk orang lain. Aku tak lebih dari pecundang yang malang!" Gumam kaisar Ying Fei merenung.
Kaisar Ying Fei lalu kembali ke kolam air panas untuk menjernihkan pikirannya. Sejujurnya, di kekaisaran Tang, orang yang paling kesepian adalah kaisar Ying Fei. Itu karena ia tidak di perbolehkan keluar dari istana. Inilah alasan mengapa rakyat kekaisaran tak membencinya. Karena hampir seluruhnya tahu kondisi Ying Fei.
Sementara itu, Guru Ling terus berusaha berjalan sekian lama dengan segala kondisinya. Melihat Guru Ling yang terus-menerus menderita, Ying Xue tak tahan dan menampakkan dirinya.
"Senior Ling, biarkan aku membantumu untuk sampai ke perguruan Bintang Biduk!" Seru Ying Xue peduli.
"Tidak, kau harus kembali ke Kekaisaran Yu Guo! Jika tidak, mereka akan mengejar mu." Ucap Guru Ling yang sedang duduk di sebuah batu besar setelah meminum air dari sungai.
"Dengan senior Ling melarang ku menyerang muridmu maka aku tidak boleh kembali. Itu karena jika nona Xiao Ning sampai di kekaisaran Yu Guo, maka mereka akan membunuh saya. Dengan kembali, sama saja dengan bunuh diri. Bukankah waktu itu kau pernah berjanji akan membuat Perguruan mu sendiri dan akan menunjukkannya padaku? Ayolah! Aku ingin melihat seperti apa perguruan yang kau bangun dengan usahamu."
"Biarkan aku menjadi kendaraan mu!" Seru Ying Xue Seketika berubah menjadi siluman rubah ekor sembilan. Guru Ling lalu tersenyum manis dan naik ke atas Ying Xue yang dalam bentuk Siluman. Setelah Guru Ling naik, Ying Xue bergegas menuju arah perguruan Bintang Biduk.
Sementara itu, Shi Xiong menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki. Karena Shi Xiong tak bisa terbang, maka tak ada pilihan selain berjalan. Saat nona Xiao Ning lelah berjalan, Shi Xiong menggendong nya. Tampak wajah nona Xiao Ning memerah karena malu. Sementara Shi Xiong hanya sibuk berjalan kaki dan memandang ke depan.
Alhasil, nona Xiao Ning seketika memperhatikan wajah Shi Xiong.
"Kalau di lihat-lihat, Shi Xiong cukup tampan juga." Ucap Nona Xiao Ning dalam hatinya. Tanpa ia sadari, benih-benih cinta mulai timbul jauh di dalam lubuk hati Xioa Ning dari yang terdalam.
Karena telah malam, Shi Xiong beristirahat di sebuah gua setelah menangkap Monster bintang satu yang tidak berbahaya. Ia kemudian membuat api unggun dan membakarnya. Shi Xiong dan nona Xiao Ning menghabiskan banyak waktu di dalam gua. Shi Xiong juga sesekali memandang wajah nona Xiao Ning dan menemukan wajahnya hitam seakan habis terbakar.
"CK, tak kusangka nona Xiao Ning sejelek ini. Ku kira nona Xiao Ning adalah gadis kecil yang cantik nan rupawan. Tak kusangka rumor yang beredar malah tidak sesuai fakta. Ternyata... bahkan di jaman sekarang hoax masih meraja lela." Gumam Shi Xiong.
Saat pagi hari, Shi Xiong lalu berangkat dan singgah di sebuah sungai. Shi Xiong dan nona Xiao Ning mandi bersama di sungai. Hanya saja, mata Shi Xiong di tutup dengan kain. Selain itu, Shi Xiong dan nona Xiao Ning mandi dengan jarak lima meter. Shi Xiong juga tampak menghormati nona Xiao Ning dengan tak melepaskan kain yang menjadi penutup matanya.
Sesaat setelahnya, Shi Xiong di buat tercengang ketika melihat nona Xiao Ning setelah mandi. Kini wajah nona Xiao Ning tak lagi hitam. Nona Xiao Ning terlihat sangat cantik dengan warna kulit yang putih, mulus, dan bersih. Hal itu membuat Shi Xiong sedikit terpukau.
"Tak kusangka, ternyata rumor yang beredar bukan hoax. Nona Xiao Ning ternyata benar cantik!" Gumam Shi Xiong terpukau.
"Ada apa? Apa ada yang salah dengan wajahku?" Tanya nona Xiao Ning.