****
Kini semua sudah berlalu. Rania yang sudah mengajukan gugatan semakin yakin. Dia tidak ingin hidup dengan orang-orang penuh kepalsuan. termasuk Boy. Bimo yang yang pergi entah kemana tidak lagi muncul di hadapan Rania.
Sedangkan Dewi mencoba memperbaiki hubungannya dengan suaminya. Johan pergi ke Surabaya kembali dengan dunianya.
Sedangkan Boy entah harus bersikap bagaimana, dia pun kecewa dengan keluarga nya. Di saat sedang ada masalah bertubi-tubi, surat panggilan dari pengadilan datang untuk Boy. Seketika membuat Boy sangat terpuruk.
Siang itu Boy pulang dan menemui Rania. tapi Rania telah pergi.
"Bi, Bi Sumi!" panggil Boy dengan keras dan membawa amplop coklat di tangannya.
"Ya, pak!" sahut Sumi dan berjalan cepat ke arah Boy.
"Rania kemana?" tanya Boy dengan kasar.
"Ngg-nggak tahu, pak." jawan Sumi.
"Ck," Boy berdecak kesal.