アプリをダウンロード
17.44% GOD of MAFIA / Chapter 30: PRIVATE TALK

章 30: PRIVATE TALK

"Setelah makan, aku ingin kau ikut denganku bertemu dengan Apollyon di markas, aku ingin membicarakan sesuatu yang perlu."

"Apa yang akan kau bicarakan, tidak bisakah kau katakan sekarang?" Malphas cuman mengeleng kepala tanda tidak. "Jangan membuatku takut atau khawatir, katakan sedikit saja."

"Nanti saja. Kalau ingin tahu cepat, ayo kita selesaikan makan kita dan cepat ke kantor bertemu Iblis."

Saat di kantor Malphas melihat Apollyon sedikit sibuk dengan urusannya. "Apakah sangat sibuk, bisa aku meminta waktu sebentar, untuk mengatakan ke Bihan rencana kita semalam?"

"Bisa kau tunggu sebentar, aku akan memanggil Gremory untuk mengantikanku menyelesaikan urusan ini," kata Apollyon.

"Baiklah," jawab Malphas.

Setelah sepuluh menit ....

"Ayo kita masuk ke kantorku!" ajak Apollyon.

Malphas membisikkan ke Apollyon. "Aku belum menceritakan apa pun tentang rencana itu. Lebih baik kau yang mengatakannya."

"Baik, akan kulakukan untukmu." Apollyon tersenyum licik, Malphas dapat merasakan apa yang dipikirkan Apollyon.

"Dasar Iblis!"

***

"Silahkan duduk, kau ingin minum apa akan kumintakan seseorang menyiapkan untuk kalian, kopi atau teh atau mungkin cukup air," ujar Apollyon.

Bihan terlihat kikuk diperlakukan terhomat oleh boss seperti Apollyon.

"Dasar Iblis, pasti hatinya senang bisa mempermainkan Bihanku!"

"Tidak perlu! Sebelum kemari, kami sudah makan dan banyak minum," jawab Bihan.

"Atau kau ingin wine hasil dari pabrik kita sendiri di Italia," kata Apollyon sambil berdiri berjalan ke arah lemari yang menyimpan botol wine milik Demon.

"Tidak usah repot, aku sungguh tidak ingin minum," kata Bihan. "Mungkin air saja sudah cukup."

"Dasar Iblis kejam! Apa yang direncanakannya, yang pasti aku tahu bukan hal baik!" duga Malphas dalam hati.

"Aku rasa kau butuh wine, ini untuk membuat lebih bergairah, cukup dengan minum wine ini kau bisa memuaskan kekasihmu!" Mata licik Apollyon semakin membuat Malphas emosi, tetapi ia tahan ia ingin tahu maksud Apollyon sampai akhir.

"Aku akan memberikanmu beberapa botol untuk kau bawa pulang, jika sudah habis kau bisa memintanya lagi, ini produk baru kami yang belum dipasarkan di bar tempatmu bekerja," kata Apollyon promosi. "Dengan wine ini, kau tidak memerlukan pria bertubuh kurus lagi."

Mendengar ucapan Apollyon tentang pria bertubuh kurus. Hati Malphas ingin marah dan tertawa, "Bagaimana bisa Si Iblis bisa tahu semuanya, mungkin Gremory dan yang lain juga tahu tentang hasrat Bihan?"

"Jika kau sudah mencoba hasilnya saat bekerja, kau bisa menawarkan ke pelanggan. Pasti akan laris terjual," kata Apollyon terlihat serius.

Bihan semakin terlihat kikuk dan serba salah .

Dasar iblis Malphas harus bertindak. "Apa pabrik minumanmu sekarang menjual aphrodisiac atau mencampurkannya ke minuman barumu," ucap Malphas sinis ke Apollyon. Lalu, beralih ke kekasihnya. Mwngubah nada suaranya menjadi lebih halus. "Abaikan saja ucapannya yang tidak jelas."

Bihan semakin binggung. "Kalau bukan bermaksud memperkenalkan minuman baru milik Demon, lalu apa yang akan kita bicarakan."

"Memang aku memanggilmu untuk mempromosikan minuman baru ini, tidak mungkin dirimu kuberi tugas membunuh seseorang," ujar Apollyon seolah kata membunuh itu hanya candaan saja. Padahal itulah yang ingin ia bicarakan.

"MEM–MEMBUNUH!" Mulut Bihan terbuka membentuk huruf O. Sangat terlihat seperti orang bodoh, memang selama ini Malphas merahasiakan dari Bihan profesinya yang sebenarnya.

"KAU MEMBUATNYA TAKUT, IBLIS JAHANAM!" teriak Malphas ke Apollyon.

"Eh, bukan aku yang membuatnya takut. Tetapi dirimulah yang melakukannya, DASAR SUNDAL!" Apollyon membalas teriakan Malphas dengan nada tinggi juga.

"Apa maksudmu," ucap Malphas mulai terbawa arus yang Apollyon ciptakan.

"Tanya kekasihmu, apakah tadi pagi dia tidak ketakutan akibat ulahmu," ujar Apollyon sinis sambil mengejek.

Malphas teringat yang ia lakukan tadi pagi. Karena marah, ia menghancurkan guci besar di dekat Gremory. Bahkan sebelum melanjutkan tidur, Malphas mengancam Bihan untuk mengatur detak jantungnya yang berdetak kencang yang Malphas anggap penganggu tidur. Saat itu, Malphas lihat muka Bihan memang memucat ketakutan. Ia baru sadar, tadi pagi ia membuat Bihan ketakutan.

"Bi–Bihan sudah tahu aku mempunyai senjata ... ba–bahkan kami sering berlatih menembak bersama," Malphas tergagap membela diri.

"Kalau kau hanya memakai pistolmu untuk membela diri dan berlatih. Tidak mungkin saat marah, tanpa sadar kau menarik pelatuknya bahkan di ruang makan, itu menunjukan kau seorang yang sering dengan mudah mengangkat senjata. Mungkin. Kau. Sering. Membunuh. Hahaha ...," tawa Apollyon mengejek.

Malphas melirik muka Bihan memucat ketakutan. "Kurang ajar benar Si Iblis bersikap ... rasanya aku harus menyiapkan sesuatu untuk membalasnya. Tetapi saat ini yang terpenting menenangkan Bihan terlebih dahulu," lirih Malphas.

"Jangan takut sayangku. Tadi pagi, aku hanya marah dan berbuat tanpa berpikir, semua gara-gara iblis yang tinggal di rumah itu semua penganggu," ucap Malphas.

Rasanya Malphas harus membawa Bihan pindah rumah supaya aman.

"Apa kau takut ditinggalkan, jika kekasihmu tahu pekerjaanmu yang sebenarnya," ejek Apollyon.

"Hentikan semua omong kosongmu, jangan berputar-putar tidak jelas."

Apollyon menghela nafas. Seolah mengalah. "Baiklah, aku bertemu untuk memberikanmu hadiah karena sudah memuaskan kakakku—Malphas—, ya dihitung balas jasamu kepada kami."

"Ha—Hadiah!" Malphas sekarang yang jadi bingung. Seharusnya itu bukan hadiah. Tetapi memang itu hak Bihan menerima bagian Hanbi—kakak Bihan—. "Huhh!!! Pintar sekali Si Iblis membuat seolah Bihan yang Malaikat berhutang budi kepada Demon."

"Karena kau bersedia menemani kakakku—Malphas—, aku akan memberimu hadiah istimewa." ... "Aku ingin memberikanmu sebuah bar atas namamu sendiri untuk kau kelola, kau hanya memberikan dua puluh persen keuntunganmu kepada Demon," kata Apollyon.

"Semua bebas kau kerjakan mulai dari pegawai, pilihan lokasi dan pembangunannya. Juga jam operasional, kau yang menentukan. Hanya dengan satu syarat, bar milikmu hanya boleh menjual minuman dari Demon. Bagaimana, kau setuju," lanjut Apollyon.

"Aku sudah pernah memiliki bar sebelumnya dan bangkrut, aku takut kalian akan kecewa," ucap Bihan jujur.

"Untuk hal itu jangan kau pikirkan. Tidak mungkin Malphas akan membiarkan kekasih" ... "Atau entah ADIK KEKASIHNYA bangkrut." Apollyon menekankan kata adik kekasihnya.

Apollyon sengaja memancing emosi, semua kalimat yang diucapkan selalu diselipkan kata yang membuat emosi Malphas naik, dengan sengaja dia menyebut status Bihan yang tidak jelas di hati Malphas. Memang Malphas mencintainya karena dia adik Hanbi atau karena dia memang Bihan tanpa embel-embel yang lain. Ia pun belum bisa mengetahui perasaannya sendiri, Apollyon sengaja mengejek Malphas.

"SEMOGA SUATU SAAT IBLIS INI BERTEMU IBLIS YANG MEMBUATNYA BERTEKUK LUTUT."

Otak Bihan yang tidak dapat berpikir cepat tidak mengerti ejekan Apollyon, mungkin Bihan masih bingung bagaimana cara dia mengelola bar barunya, atau mungkin memikirkan kebaikan Si Iblis Apollyon secara sukarela memberinya bar.

"Baik! Aku setuju syarat yang kau minta," jawab Bihan masih menunjukan kebingungan di wajahnya.

Apollyoj mengangguk. "Jika kau setuju, aku ingin kau mulai mencari lokasi dan desain ruangan serta konsep yang kau inginkan." ... "Selanjutnya, kau tinggal melaporkan perkembangannya ke kekasihmu yang, SUNDAL INI!" ... "Aku berharap, kau memiliki ide baru untuk barmu, mungkin milikmu akan bertambah banyak, jika sukses."

Benar-benar licik otak Apollyon. Dia sudah tahu, tidak mungkin Bihan memiliki ide yang baru.

Seperti saat mengirim Malphas ke Amerika, saat ia menolaknya. Apollyon dan ibu Malphas—Lilith—memaksa Arioch sendiri ke tempat jauh dan asing itu. Mereka tahu, Malphas menyayangi adiknya. Tidak mungkin, ia membiarkan dalam bahaya jauh dari rumah mereka, Malphas dengan terpaksa setuju dengan mereka.

Hal yang sama terjadi, Malphas tidak mungkin membiarkan bar Bihan bangkrut lagi, pasti semua beban pekerjaan Malphas yang menanggungnya, dasar iblis sialan.

"Ok, kau boleh pulang sekarang. Jika sempat, kelilinglah cari lokasi, aku kira Malphas masih banyak pekerjaan di tempat ini," ucap Apollyon.

Sebelum meninggalkan Malphas, Bihan mengecup bibirnya lembut, Malphas berbisik, "Hati-hati ... jangan terlalu terbebani masalah ini."

Bihan mengangguk meninggalkan markas Demon. Walaupun mengangguk, tetapi Bihan tidak mungkin tidak terbebani.


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C30
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン