Bukannya hal yang mudah perjuangan yang kemarin-kemarin lalu untuk melebur hari-hari yang terpatri indah bersamanya menjadi hari-hari penuh kesendirian dan kehampaan. Secara ekstrim memotong paksa rasa cinta dan tali kasih antara aku dan mas Brian yang begitu indah dan membahagiakan.
Tumpah ruah air mata telah menghiasi setiap hembusan napas ini karena kehilangan dirinya, hingga aku mencapai pada posisi yang seperti sekarang ini. Dikira setiap melangkah apa gak bagai menginjak duri-duri tajam? Dada yang setia kali teringat wajahnya bagai ditusuk piau tajam. Apa hanya aku yang merasakan ini ataukah yang di sana juga sama? Aku tangguh? Tidak, tidak! Sedikit lebih tangguh saja.