Ketika sudah hampir waktunya rapat dimulai, seseorang membuka pintu ruangan. Saat itu, Kevin Gunawan berjalan masuk. Ketika melihatnya, Mia agak terkejut. Dia tidak menyangka bahwa presiden direktur Televisi Nusantara, sebuah perusahaan hiburan ternama di negara itu, ternyata adalah suami Eliza.
Namun kekagetannya hanya bertahan sesaat. Mia segera kembali tenang, seperti selayaknya seorang desainer: tidak angkuh maupun berpuas diri.
Kevin melirik Mia dengan santai, seperti tidak mengenalnya, kemudian memalingkan pandangannya kembali.
"Pertama-tama, terima kasih atas partisipasinya dalam mendukung proyek Studio Televisi Nusantara…" ucap Kevin dengan santai dan datar. "Saya berharap dapat menyaksikan karya-karya luar biasa dari Anda sekalian hari ini."
Dengan pembukaan dari Kevin, rapat hari itu dimulai.