Waktu berlalu dengan lambat.
Hujan di luar semakin lebat. Sejak siang itu hingga kini di malam hari, air membentuk genangan di tanah dan di jalanan.
Wajah Mia semakin pucat, dan Julian takut Mia sudah tidak kuat, jadi dia menelepon ibunya, yang dirawat di bangsal VIP di lantai atas dan meminta Bu Huda, yang merawatnya, menyiapkan makanan untuk dibawa ke Departemen Bedah Jantung.
Ketika ibu Julian mendengar bahwa putranya masih berada di rumah sakit, dia pun penasaran. Dia meminta Bu Huda menyiapkan makanan, dan dia sendiri pun berpakaian untuk pergi ke bagian jantung.
Dari kejauhan, dia melihat Julian sedang menumpu seorang gadis. Meski tampak agak berantakan, ibu Julian tersenyum, dan matanya tampak bersemangat dan tertarik.
Sambil berjalan menuju ruang tunggu operasi, ibu Julian bertanya, "Ada yang terkena serangan jantung?"
Julian mendongak. "Ma? Kenapa turun ke sini?" Setelah itu, dia menoleh ke arah Mia, yang selama itu masih termenung.