"Bagaimana bisa?!" Mia menjawab dengan refleks.
"Idealnya memang tidak boleh…." Pada akhirnya, Eri adalah seorang pengacara, dan dia terbiasa bicara dengan pikiran yang jernih. "Kamu dan Petra pasti tidak akan mendapatkan apa-apa…. Kamu hanya perlu mengingat dua hal itu sekarang!" Kemudian, dia melanjutkan dengan sungguh-sungguh, "Kalau dia tidak memiliki perasaan padamu, kau juga tidak perlu menanam benihnya."
Mulut Mia berkedut.
Eri melirik ke arah Petra dengan dingin. "Kalau kamu tidak bisa mengendalikan kedua hal ini, jangan datang dengan menangis-nangis kepadaku nantinya…."
"Yah, aku tidak akan mencarimu! Aku akan bergelung di sudut untuk menangis sendirian…" gurau Mia sambil tersenyum, tapi di dalam hati, dia merasa tertekan. Tapi demi kebaikan dirinya sendiri, dia memikirkannya dengan hati-hati dan tidak mengungkapkannya.
Sebelum mulai makan malam, ponsel Eri berdering.