PLETAK!
Azura langsung menjitak kepala Herosh karena kesal. Azura merasa jika harusnya Herosh ikut senang bukannya malah mem-bully dirinya.
"Dasar menyebalkan! Bukannya mendukung malah mengolok diriku! Manajer macam apa itu," gerutu Azura yang kesal.
"Hei, kenapa kamu ini sensitif sekali? Padahal aku hanya ingin mengajakmu bercanda," ujar Herosh lalu cemberut.
Tentu Herosh senang dan mendukung bahkan sangat mendukung Azura. Hanya saja dia tidak ingin terlalu memperlihatkannya.
Azura tiba-tiba seperti telah melupakan sesuatu namun ia masih belum tahu apa itu. Dan akhirnya ia berhasil menemukannya.
"Astaga! Aku belum menghubungi Ayla! Bagaimana bisa aku begitu jahatnya mengabaikan sahabatku yang sedang sakit?" cerocos Azura bergumam sendiri.
Azura pun mengambil ponselnya yang ia letakkan dalam tas. Lalu Azura menekan nomor Ayla sampai telepon mereka tersambung.
Tak butuh waktu lama Ayla langsung mengangkat telepon dari Azura.