Noah membuka matanya perlahan, mendapati langit sudah berubah agak terang meski matahari belum terbit. Sejenak Noah memperhatikan ke sekitarnya, dan tampak semua orang masih terlelap. Menoleh ke kanan, Noah membulatkan matanya terkejut, sontak menahan nafasnya begitu wajah Stefana berada tepat dihadapannya tanpa jarak. Pria itu juga tidak sadar bahwa sedari tadi tangan gadis itu melingkar di dadanya.
Ah, ya. Noah memejamkan mata, merutuki apa yang dilakukannya tanpa sadar semalam. "Bodoh sekali, Noah Clodio. Kau benar-benar pria brengsek!" batinnya mengumpat. Tapi apa boleh buat? Semua sudah terjadi.