Gue mau terus bebas, bisa senang-senang tanpa harus pusing mikirin masalah-masalah penuh drama kaya Amir."
"Ya mana gue tahu. Kan elo yang tadi bilang-bilang gue jadi istri lo. Gue yakin sih, malaikat udah catat harapan lo dan mengamininya." Gumam Niky semakin memanas-manasi Ariel yang terlihat kesal.
"Apa sih lo. Udah ah, gue lapar!"
Ariel beranjak pergi dengan wajah bersungut kesal, membuat Niky tertawa puas memandang kepergian Ariel. Namun, tawa Niky perlahan memudar mana kala wajahnya berubah menyendu.
Kini tawa itu berubah menjadi tawa yang lirih.
Niky telah mendengar semuanya. Ya, semuanya.
Mengenai perasaan Ariel terhadap Luna, mengenai Ariel yang tidak mungkin bisa bersama Niky dan juga... senyuman lepas Ariel pada Luna beberapa saat yang lalu.
Niky menunduk kecil, bibirnya tersenyum patah. Dia merasa kasihan pada dirinya dan juga Ariel.