Jingga menatap dirinya dengan tatapan yang sangat sedih.
"Ya Tuhan, aku ingin pulang, aku ingin perawatan, juga ingin memakai pakaian yang layak. Aku tidak ingin pakai pakaian seperti ini, saat ini aku sudah seperti seorang yang sedang ditawan oleh sang pangeran." Jingga meremas rambut panjangnya sendiri. Dan setelah itu, ia mencari sesuatu, ia ingin mengikat rambut indahnya itu, yang kini sudah seperti sarang tawon.
"Nah, kalo seperti ini kan, jadinya enak, gak ribet." Jingga tersenyum di saat melihat dirinya sedikit rapih.
Namun Jingga teringat sesuatu, jika saat ini, ia sedang sendirian, harusnya ia bisa pergi dari sana dan kabur dari Gio.
Ini adalah kesempatan bagus, untuk dirinya pergi dan kabur dari lelaki yang menurutnya gila itu.