Alex tidak mau jika ia melihat Bram tidak terurus dan terlantar seperti itu. Padahal belum memiliki banyak uang untuk memanjakan dirinya atau menyewa pelayan untuk mengurus dirinya dan mengurus hal yang lainnya. Namun tetap saja drum tidak mau melakukan itu semua setiap hari ia hanya merenung memikirkan mendiang istrinya yang telah tiada. Bram seperti itu karena ia sangat merasa bersalah pada cinta karena sebelum meninggal ia telah melukai hati istrinya yang telah menemaninya selama hampir 30 tahun tersebut.
Sepulang dari makam sinta, Alex mengajak orang untuk tinggal di rumahnya.
Awalnya ia menolak untuk tinggal di rumah tersebut karena di rumah itu terlalu banyak kenangan-kenangan antara dirinya dan juga mendiang istrinya.
Tapi karena Alex terus memaksa karena Alex tahu jika keadaan ayahnya tidak baik-baik saja.