"Buk Rukmi, mau ngapain kamu kesini?" Maya menyipitkan matanya.
"Em, saya kesini cuman mau tanya, itu pacarnya si Karin itu kerjanya di perusahaan apa sih?" Buk Rukmi menyengir kuda.
Maya menatap buk Rukmi heran.
"Memangnya kenapa buk?"
"Ya enggak, bisa saja kan pacarnya si Karin itu bosnya pacar anak saya, jadi saya harus tau."
"Lah, terus sambungannya dengan pacarnya Karin kenapa, kalo Memang pacarnya anak ibu itu anak buahnya atasan saya, ya kenapa repot sekali buk?"
"Ya enggak apa-apa, saya hanya ingin tau aja." Setelah mengucapkan hal itu, buk Rukmi langsung pergi dari sana.
"Eh, astaga, jadi kesini cuman mau tanya doang?" Maya menggeleng kepalanya heran.
Sedangkan di pesawat.
Kini Tasya sudah berada di dalam pesawat menuju negara sakura tersebut, ia harus segera datang kesana. Meski harus telat beberapa jam.
Tasya membuat sebuah capson yang bertulisan.
"Menjemput jodoh." Sambil memosting Poto dirinya di dalam pesawat.
Senyuman terus terdapat di wajah oval Tasya.