章 182: SATAN Part 8

"Mereka ngomong apa?" teriak Sivia kepada Cakka.

"Kayaknya mereka ngomongin mantra," tebak Cakka. Ia pun sama tidak tahunya seperti Sivia dan yang lain. Ia tidak pernah mendengar perkataan yang orang-orang itu ucapkan.

Kini bulu kuduk mereka meremang bersamaan dengan keluarnya darah dari hidung mereka. Sivia yang menyadari hal itu memberi tahu teman-temannya, namun ia juga tak sadar jika hidungnya mengeluarkan darah. Tentu mereka panik dan terus berusaha agar terlepas dari ikatan, namun percuma saja, tak ada yang bisa melepaskan ikatan itu. Sementara di sisi lain, Rio sudah memegang sebuah pisau kecil yang selalu ia simpan di saku belakang celananya. Dengan mudah ia mengambil pisau itu dan berusaha agar memutuskan tali tambang yang mengikat tangannya. Tak ada yang menyadari dengan apa yang dilakukan Rio saat ini. Wajah Rio terlihat masih panik, namun sebenarnya ia tengah berusaha melepaskan ikatan di tangan.