17
…
"Mas, lo yang bener aja dong!" komentar Malvin,
seakan tak terima dengan ucapan Bram. "Kalian
temenan lho ini."
"Ya terus? Nggak boleh gitu, kalo gue suka sama
Alora?" ucap Bram telak.
"Jangan bilang sama gue kalo kalian friend with
benefit?!" ucap Malvin.
Kali ini, gue yang dibuat melotot kaget olehnya.
Namun gue rasanya malah pengin menggoda
Malvin, sehingga gue lantas mengecup pipi kanan
Bram berkali-kali, yang semakin membuat Malvin
bergidik.
"Ah anjir, mata gue ternodaii!" ujarnya sambil
memejamkan mata, sedangkan gue dan Bram
tertawa keras.
Malvin cemberut dan menatap kami dengan aneh,
sebelum tersedak makanannya sendiri ketika
menyaksikan Bram membalas kecupan gue. Bram
mencium pipi gue!
Ah, sialan!
Kali ini, sepertinya bukan hanya Malvin yang kaget,
tetapi... gue juga. Bram nggak pernah mengecup
pipi gue, sekalipun gue sering cipika-cipiki sama
dia. Karena daripada membalas cipika-cipiki gue,
Bram selalu membalasnya dengan memeluk gue
singkat.