章 145: Mr, posesif

"nyonya mau ikut ke desa?" Sinta meletakan minuman dingin di hadapan Niken.

Niken mengambil minuman itu dan mengangguk.

"Iya saya mau ikut, memangnya kenapa?"

"Ah, bukan seperti itu, saya hanya kaget saja nyonya."

"Nanti kita bertiga akan pergi ke sana ya, sekalian kita kasih kejutan sari, pasti dia bakalan senang!" Ujar Niken.

Sinta langsung mengangguk. Pasalnya jujur saja jika Sinta itu sangat merindukan sari.

Sedangkan di desa.

Di saat sedang bekerja, pak Imron naik ke atas rangkai ruko yang sedang di bangunnya. Tapi entah kenapa tangga yang ia pihak malah terjatuh dengan sangat tiba-tiba dan itu membuat tubuh pak Imron terjatuh dan bahkan tertimpa batu bata yang tak sengaja di pegang oleh pak Imron.

Brak.

"Ah, tolong!" Ujar pak Imron sambil meringis menahan sakit di tubuhnya.

Botak dan juga pak Badrun langsung saja membantu pak Imron untuk keluar dari reruntuhan tersebut.

"Ya ampun pak, bapak gak apa-apa kan, bapak kenapa bisa jatuh pak?* Ujar botak.