Rafael masih dibuat speechless karena ucapan dari Luna. Di mana gadis itu dengan begitu menggebu-gebu soal perasaannya.
"Anda pun juga… seharusnya berhenti untuk memaksakan diri. Padahal sangat sulit menemukan satu hati yang bisa terhubung dengan Anda, bagaimana mungkin Anda malah membuang kesempatan begitu saja?" tanya Luna lagi tak lama kemudian. Hal yang membuat Rafael kembali meliriknya.
"Apa maksud kamu?"
"Anda kan juga merasakan hal yang sama." Luna tersenyum tipis sambil memainkan sedotan dari jus di depannya. "Anda juga… menyukai saya, kan?"
Rafael terdiam. Untuk sejenak, seakan seluruh oksigen di sekitarnya menipis. Semuanya larut begitu saja dengan suasana aneh yang terasa tiba-tiba. Rasa sedikit sesak karena kehadiran perempuan itu, yang juga memicu debaran jantung yang tak biasa di dadanya.
Mungkin ada yang penasaran. Gino perasaan sangat baik deh selama ini, kok malah dibuat jahat mendadak sih?
Enggak. Aku memang tidak menunjukkan dengan gamblang, namun dari awal aku udah ngasih petunjuk kalau Gino itu nggak sebaik kelihatannya. Dia terlibat dengan mafia di saat menghadapi masalah pengancaman yang Luna dapatkan dari Kemal, di mana untuk pertama kali dia terlihat berbeda dari biasanya. Ini petunjuk awal yang kusisipkan kalau Gino berpotensi menjadi antagonis dari cerita, yang juga berkaitan dengan kecelakaan Rafael dan membuatnya lupa ingatan.