章 220: Keraguan Bertha

Maka setelah memikirkannya selama beberapa hari, Luan pun memutuskan untuk memantapkan keinginannya itu. Maka di keesokan malamnya dia menemui Bertha di ruangan rahasia tempat mereka selalu bertemu. Tentu saja setelah memastikan Rafael telah beristirahat di kamarnya.

"Apa? Pulau pribadi kami di Kepulauan Seribu? Kamu ingin mengajak Rafael ke sana?" tanya Bertha sedikit kaget dengan informasi dari Luna.

"Iya, Bu. Karena di sana… sebenarnya ada cukup banyak kisah antara saya, Rafael, dan bahkan Gino. Saya rasa… itu mungkin akan cukup membantu dalam… memancing ingatannya lagi."

"Tapi bukankah kalian baru saja balik dari Batam. Kalian tinggal di sebuah hunian yang terletak tepat di samping pantai, bukan?" tanya Bertha yang tampak tak terlalu yakin dengan hal ini.