章 153: Kamu Marah Padaku?

Setelah berbincang sejenak, Luna dan Gino pun sepakat kembali ke kamar masing-masing sebelum Rafael dan Serra kembali. Mereka melakukan itu agar Rafael tidak terus merasa curiga dengan hubungan mereka. Apalagi karena Serra kini ada di sekitar sana untuk terus memanas-manasi.

Gino pun kembali ke kamarnya. Dia dengan cepat menggosok gigi dan mencuci wajah, sebelum langsung berbaring ke atas tempat tidur. Menunggu Rafael untuk kembali ke kamarnya – kalau memang dia bisa menolak rayuan Serra agar mereka menghabiskan malam bersama.

Namun selama itu Gino masih saja memikirkan soal pembicaraannya dengan Luna tadi. Tentang dugaan kalau memang ada suara hati yang tersirat dari gadis itu, saat mereka membicarakan soal kondisi Rafael tadi.

'Jadi kemungkinan besar Luna tak pernah sepenuhnya melupakan Rafael. Di mana kalau kupikir-pikir lagi… hal yang sama juga berlaku bagi Rafael. Dia tak sepenuhnya melupakan Luna sama sekali.'