Kembali ke masa sekarang.
'Rafael kenapa dingin dan galak banget ya hari ini? Apa dia masih marah karena tragedi aku ketiduran tadi? Kenapa wajahnya seram begitu?'
Itulah yang terus Luna pikirkan sejak tadi. Saat mereka akhirnya dapat meninggalkan Raftech di jam pulang kerja. Menaiki mobil menuju rumah.
Masalahnya Rafael menunjukkan ekspresi kurang menyenangkan sejak tadi. Kalau dipikir-pikir ini baru pertama kalinya setelah selama hampir dua bulan ini pria itu melunak padanya setelah menerima Luna sepenuhnya menjadi asisten pribadi.
'Sepertinya dia marah padamu. Tch, ayo… lakukan sesuatu. Kalau begini kamu bisa dipecat dan akan merepotkan segalanya. Tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaannya, bukan?'
Di saat begini Luna jadi semakin dibuat pusing oleh celotehan dari pihak operator yang memantau mereka. Luna tahu ucapan mereka benar, namun bukan berarti Luna tidak mengetahuinya. Jadi dia merasa tak terlalu butuh pendapat mereka.
"Tuan Muda?"